MEMBENTUK KARAKTER JUJUR BERTANGGUNG JAWAB

Dewasa ini kita tidak asing mendengar kata suap dan korupsi. Hal ini karena hampir tiap hari berita tentang suap dan korupsi muncul di berbagai media. Suap merupakan tindakan pemberian atau menerima uang diluar hak dan kewajibannya. Korupsi adalah tindakan untuk mengambil keuntungan yang bertentangan dengan tugas resmi dan kebenaran lainnya. Suap dan Korupsi merupakan hal yang dilarang, baik secara hukum agama maupun hukum negara. Karena suap dan korupsi dapat merugikan banyak orang, bahkan merugikan negara dan menguntungkan orang tertentu. Di Indonesia anti korupsi telah gencar dilakukan oleh KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) sebagai bagian upaya penyelidikan, penyidikan dan penuntutan terhadap tindak pidana korupsi.

Salah satu teori korupsi menurut Jack Bologne Gone menyebutkan bahwa faktor penyebab korupsi adalah keserakahan, kesempatan, kebutuhan, dan pengungkapan. Keserakahan berpotensi dimiliki oleh setiap orang dan berkaitan dengan individu pelaku korupsi. Sebagai seorang pendidik hendaknya kita ikut bertanggung jawab untuk membentuk karakteristik anak didik kita agar berprilaku jujur dan amanah, sehingga dapat terhindar dari perbuatan korupsi. Maka sangatlah tepat jika anak didik diajarkan menerapkan nilai-nilai agama sejak dini. Bentuk implementasinya adalah pembiasaan bersyukur atas segala nikmat karunia yang diterima, agar tidak menjadi manusia serakah. Menanamkan keyakinan bahwa Allah SWT melihat semua prilaku kita di tempat tersembunyi sekalipun. Hal ini bertujuan untuk membentuk pribadi yang tidak mau memanfaatkan kesempatan untuk hal yang bukan haknya, karena Allah Maha melihat. Selanjutnya membiasakan diri menjadi manusia yang jujur dan bertanggung jawab atas segala perbuatannya, karena semua prilaku manusia harus dipertanggungjawabkan di akherat nanti.

Agar upaya kita dapat berhasil membentuk karakter anti suap dan korupsi sejak dini pada peserta didik. Hendaknya kita selalu meyakinkan pada peserta didik tentang adanya larangan dan anjuran dalam agama, tentang halal dan haram, tentang dosa dan pahala, tentang surga dan neraka. Hal ini adalah dasar untuk membentuk hati dan pribadi yang baik serta upaya menguatkan iman seseorang. Pembentukan karakter baik sejak dini akan berpengaruh pada prilaku anak didik saat dewasa nanti. Sehingga dia akan berkarakter baik dan mampu menentukan sikap dengan benar serta dapat dipertanggung jawabkan.

Baru-baru ini selaku pendidik, saya merasa sangat bangga ketika menjaga ujian di kelas 7.H. Saya melihat salah satu majalah dinding di dalam kelas yang berisi literasi tentang hal-hal yang mengajak untuk membentuk pribadi yang baik. Hal ini akan mampu membentuk pribadi anti korupsi dan suap sejak dini. Diantaranya berisi slogan dan tulisan:

Ø Korupsi berawal dari hal-hal kecil, jangan biarkan ia tumbuh besar.

Ø Berani jujur itu hebat. Ayo hidup jujur

Ø Stop menyontek !!!

Ø Jujur adalah kekuatan emas untuk menghapus korupsi.

Ø Mari terapkan sikap jujur

Ø Kejujuran adalah kesederhanaan yang paling mewah.

Ø Jujur pangkal kaya.

Tulisan tersebut akan membentuk karakter pribadi anak didik, semoga kelak mereka akan memiliki sifat-sifat baik. InsyaAllah akan mampu memerangi suap dan korupsi yang merugikan negara dan masyarakat.