Akan Indah pada Waktunya
Memecah keheningan...suara pintu kelas terbuka, terlihat Yuda masuk dengan tergopoh-gopoh. Semua mata tertuju padanya. Penasaran ada apa dengan Yuda. "Maaf, Pak...saya terlambat, " kata Yuda kepada guru fisikanya. "Mengapa kamu terlambat? "tanya Pak Guru. Beliau juga penasaran mengapa Yuda akhir-akhir ini sering terlambat. Kemudian Yuda menjelaskan, "Saya mengasuh adik dulu, Pak. Ibuku sangat repot dengan pekerjaannya, saya berjanji besok tidak akan terlambat lagi". Setelah mendengar penjelasannya, Pak Guru mempersilakan Yuda untuk duduk di tempatnya. Dan semua siswa kembali larut pada soal-soal latihan fisika yang memang membutuhkan konsentrasi tinggi.
Masih segar dalam ingatan, minggu lalu Yuda sering terlambat masuk kelas. Sekarang dia sudah bisa memperbaiki diri dan bisa mengatur waktunya. Hari ini, di tengah-tengah asyiknya belajar matematika, lirih tapi pasti terdengar suara dengkuran. Tak menunggu aba-aba, semua siswa mencari sumber suara. Ternyata Hambali yang tertidur dengan lelap. Namun Bu Guru Matematika melarang untuk membangunkannya. Karena Beliau paham betul latar belakang Hambali. Hambali anak yang cerdas. Selain sekolah di SMA favorit sesuai idamannya, dia juga tinggal di pesantren. Harapan orang tuanya supaya Hambali menjadi anak yang pintar dan beragama, sukses dunia akhirat.
"Mba...ayo kita foto bersama, " suara Hambali membuat ambyar lamunanku, membayangkan kejadian 20 tahun yang lalu. Semasa masih mengenakan seragam putih abu-abu. Memang akan indah pada waktunya, setelah menjalani perjuangan yang luar biasa, kini Hambali adalah seorang dokter. Dan saat reuni kali ini Yuda juga hadir, dia sekarang menjadi seorang psikolog. Aku ikut bangga. Aku beranjak dari tempat dudukku, ikut foto bersama dengan orang-orang hebat.
Salam literasi...
#Tagursiana hari ke-13
Kalisalak, 12 Oktober 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Cerita yg keren Bu. Sedikit krisan ya bu. Pentigraf itu hanya membolehkan 1 kalimat langsung pada 1 paragraf. Saya melihat ada beberapa kalimat petikan langsung dlm 1 paragraf. Kalau mau seperti itu, bsiknya dijadikan cerpen saja. Jangan dipaksakan Pentigraf. Maaf ya bu
Terima kasih banyak atas krisannya, Pak Warsono.... sangat menambah wawasan bagi saya sebagai pemula, nanti akan saya rubah jadi "cerpen" saja...
Memang akan indah pada waktunya, setelah menjalani perjuangan yang luar biasa___ pencerahan hati melalui perjln pjg. Semangat, smg sukses...
Terima kasih atas apresiasinya... sukses juga untuk Bunda
Keren, Bun.
Terima kasih, Bunda
Waah semenh so rasaya behiru
Terima kasih Bun, sudah di singgah di sini...tapi maksudnya apa ya ..