Guru adalah orang tua kedua bagi anak. Maka guru perlu melakukan hal-hal sebagaimana yang dilakukan orang tua kepada anaknya. Salah satu contoh adalah mendoakan anak secara rahasia, tiada yang tahu, terus menghadirkan anak dalam doa kita. Guru bisa mendoakan murid setiap sholat fardhu, sholat sunah, atau bahkan menghadirkan mereka di dalam doa-doa khusus yang dilakukan saat mengerjakan sholat malam. Ini sangat penting untuk memudahkan guru menuju keberhasilan proses pendidikan.

Sholat malam (qiyamullail) adalah sholat yang paling utama setelah sholat fardhu. Rosulullah mewajibkan diri Beliau sendiri untuk senantiasa mengerjakan shalat malam. Di dalam sholat malam terdapat janji-janji Allah SWT yang akan diberikan kepada siapa saja yang melakukannya. Salah satu janji Allah itu adalah "quran tsaqila" yaitu perkataan yang berat da berwibawa. Maksudnya orang yang istiqomah melakukan sholat malam akan dianugerahi oleh Allah SWT, kemampuan verbal khusus, berupa tutur kata yang berbobot lagi penuh wibawa. Dengan qaulan tsaqila, orang yang rajin sholat malam, akan mudah mempengaruhi siapa saja yang diajak berbicara.

Guru adalah orang yang dituntut memiliki wibawa dan pengaruh di hadapan siswa-siswanya. Tanpa wibawa, perkataan guru akan terdengar ringan bagai angin lalu saja. Maka guru pun perlu sholat malam sekaligus mendoakan anak didik kita. Pada waktu malam Allah SWT menjanjikan adanya waktu-waktu yang mustajabah saat tak ada lagi jarak antara manusia yang tengah memohon dengan Allah sebagai zat pengabul doa ( mujibus sa'ilin). Pada waktu itulah guru menghadirkan anak-anaknya dalam sholat dan doa. InsyaAllah apa yang diharapkan guru akan terwujud, karena doanya diucapkan pada waktu yang mustajabah.

#Tagursiana hari ke-18

Kalisalak, 17 Oktober 2020