NURIN NUZULIA

Guru PAUD di ujung Barat Kabupaten Bojonegoro, tepatnya di TK Islam An Nuur Kecamatan Purwosari. Ingin berlatih menulis dan menulis, karena dengan menulis bisa ...

Selengkapnya
Navigasi Web

Dokter Mata pun Kreatif

#TantanganGurusiana (Hari ke-21)

Rabu, 5 Februari 2020

Seperti biasanya, pagi ini jadwalku mengantar ibukku ke dokter mata. Tidak banyak yang periksa pagi ini, dan ibukku dapat antrian nomor sepuluh. Dokter mata ini buka praktek pagi hari sebelum praktek di rumah sakit. Jadi ya tinggal pilih saja, kalau mau menggunakan fasilitas BPJS ya di rumah sakit umum saja. Namun harus penuh kesabaran, karena harus mengikuti prosedur periksa. Ambil nomor antrian, kemudian menunggu dipanggil. Setelah dipanggil menuju poli mata, menunggu antrian dipanggil lagi. Belum selesai sampai di sini, karena harus antri lagi di apotik menunggu obat.

Sudah beberapa kali menggunakan fasilitas dari Pemerintah, akhirnya kami menyerah juga dengan mempertimbangkan berbagai hal. Kami lebih memilih yang tidak antri banyak dan lebih leluasa untuk berkonsultasi. Alhamdulillah bertemu dengan dokter spesialis mata. Usia separuh baya, sangat sabar dan suka bercerita. Itu kesan pertama kali saat aku dan ibukku yang mengajak bercerita jaman sekolah naik kereta. Ibukku yang paling ahli untuk mengulang cerita jaman dahulu akhirnya pun nyambung dan pak dokter sangat antusias untuk bercerita juga.

Hari ini tadi, entah yang ke berapa kalinya periksa di sini, aku memulai mengajak bercerita lagi. Sambil menunggu pak dokter menulis resep, kuamati gantungan beberapa gambar di ruangan. Setelah selesai, baru aku bertanya : “Maaf pak dokter, gambar-gambar ini pasti souvenir yang dibeli bapak saat pergi ke mana, ngoten nggih?” Ow, bukan, ini dapat dari beberapa orang, ada juga yang membuat sendiri, jawab pak dokter. “yang ini, dari mahasiswa yang bertugas belajar di Thailand,” sambil menunjuk gantungan bergambar gajah dan ada tulisan Thailand. Kemudian Beliau lanjutkan, kalau itu gambar burung, kucing itu beli dan saya pigura, murah itu, Cuma duapuluh ribuan, dan yang ikan itu saya minta teman melukis dari gambar kalender. Nah, gambar-gambar itu semua terutama untuk pasien usia anak-anak. Saat diperiksa, agar matanya melihat gambar-gambar yang saya tunjuk di atas itu. “Coba lihat gambar ikan itu,” kata pak dokter memberikan contoh dan mengakhiri percakapan kami.Ternyata profesi dokter mata pun memerlukan kreativitas.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post