Nur Jannah

Pengais Aksara, Pengabdi Generasi dan Penjaga Tiang Merah Putih Tepi Utara Jakarta...

Selengkapnya
Navigasi Web
Bunga Rampai Diklat Guru Penggerak

Bunga Rampai Diklat Guru Penggerak

Berakit-rakit ke hulu

Berenang-renang ke tepian

Bersakit-sakit dahulu

Bersenang-senang kemudian

Tuntutlah ilmu

hingga ke negeri jauh

dari masa buaian

hingga liang lahat

Begitulah bunyi pepatah lama yang seolah tengah saya alami. Nama saya Nur Jannah, S.Pd. Saat ini usia saya mendekati 49 tahun. Saya adalah guru penggerak angkatan 5 DKI Jakarta.

Saya mengetahui adanya Program Guru Penggerak adalah pada awal 2021 saat saya baru saja selesai mengikuti kegiatan Wardah Inspiring Teacher dalam kurun waktu 6 bulan. Program tersebut diumumkan dalam kegiatan ini . Sayangnya, saat itu guru DKI Jakarta belum mendapat porsi untuk ikut.

Baru kemudian pada 2022, Jakarta mendapat kuota sebesar 8.000 guru yaitu di angkatan ke-5. Saat mendaftar, saya sangat berharap untuk lulus dan alhamdulillah berhasil lolos tahap 1 dan 2. Itu berarti saya boleh mengikuti diklatnya selama 6 bulan.

Perasaan saya waktu itu campur aduk antara senang dan takut. Apalagi saat mengisi essay, saya mengirim tepat pada saat sesi pendaftaran PGP di web SIM PKB berakhir yaitu pukul 24.00. Saat itu kotak ceklist saya masih merah belum berwarna hijau. Saya merasa gagal mengirim dan terlambat.

Tetapi, rupanya itu hanya soal tampilan sedangkan isian essay saya sudah berhasil terkirim. Alhamdulillah saya lolos di antara 20.000-an peserta yang daftar.

Semua itu saya syukuri sebagai rahmat dari Allah swt untuk menambah wawasan, ilmu dan juga pengalaman yang sangat berharga yang tidak dapat dinilai dengan uang berapa pun besarnya.

Awalnya, kami diundang ke dalam grup whatsapp khusus CGP Angkatan 5 DKI Jakarta. Kemudian salah satu peserta dari Cilincing membuat grup whatsapp khusus CGP Cilincing sehingga komunikasi kami terasa lebih intens dan bermakna.

Setelah mengisi pakta integritas untuk bersungguh-sungguh mengikuti diklat ini, kami pun mengikuti google meet acara pembukaan Pelatihan PGP 5 selama sekitar 5 jam yang dilanjut dengan pre test.

Beberapa waktu kemudian, saya mengikuti Lokakarya Orientasi di Hotel Palm Garden Inn Jakarta Barat. Di sana, kami dan para kepala sekolah serta pengawas saling membuat komitmen dan saling menguatkan.

Ternyata, setelah kami mulai memasuki tahap pembelajaran diklat PGP yang selalu dijalankan menggunakan alur MERDEKA yaitu Mulai dari diri, Eksplorasi konsep, Ruang kolaborasi, Demonstrasi kontekstual, Elaborasi pemahaman, Koneksi antar materi serta Aksi nyata, perlahan-lahan saya mulai merasakan kelelahan yang luar biasa.

Betapa tidak? Pada PGP angkatan 1 sampai 4, diklat ini dilaksanakan selama 9 bulan dengan materi dan tugas yang sama. Sedangkan di angkatan 5 ini dipadatkan menjadi 6 bulan karena alasan percepatan agar program ini selesai di tahun 2024 dengan menjangkau 10 angkatan.

Hal tersebut sering membuat saya tidur lebih malam dan bangun lebih awal. Terkadang bangun tengah malam untuk membaca materi yang ada dalam LMS Guru Penggerak atau menyiapkan tugas untuk keesokan harinya.

Belum lagi jika mengalami kendala sinyal. Kadang butuh waktu berpulu-puluh menit untuk mengunggah sebuah tugas saja. Sementara tugasnya itu sendiri begitu bertumpuk dan susul menyusul, serta mensyaratkan ketepatan waktu kirim.

Sungguh bukan perjalanan yang mudah. Karena kami juga harus mengutamakan tugas pokok dan fungsi kami sebagai guru kelas di sekolah masing-masing.

Kami tidak boleh melupakan kegiatan perencanaan mengajar, pembuatan soal, penilaian, kegiatan praktik, memberi tugas pekerjaan rumah, mengoreksi, memberi umpan balik atau nilai, melaporkan kegiatan kepada sekolah, dan lain-lain.

Namun, selama proses itu, saya dipertemukan dengan orang-orang hebat yang baik hati dan luar biasa menginspirasi. Ada Pak Yuli Cahyono, fasilitator saya, yang selalu mengajarkan untuk tersenyum dan jangan lupa bahagia. Ada Pak Romi Alfianto sebagai pengajar praktik saya, yang selalu memberi motivasi, menyemangati dan mengingatkan untuk mengerjakan semampunya saja dengan enjoy dan perasaan senang, jangan merasa dipaksa atau terpaksa.

Ada juga teman-teman peserta Diklat PGP yang berasal dari SDN Semper Timur, Cilincing, Kalibaru dan Marunda yang luar biasa hebat dan memiliki segudang prestasi dengan program-program sekolah yang menginspirasi dan mencerahkan.

Saya jadi merasa selalu bahagia bila bertemu dan berkomunikasi dengan mereka semua, meskipun baru melalui tatap maya.

Pada akhirnya saya merasa bahwa perjalanan saya selama 6 bulan berkutat dengan Diklat PGP ini sebagai perjalanan untaian kerikil emas. Keras, tajam, cadas dan kadang menyakitkan tetapi menghasilkan kilau yang indah dan mahal.

Tulisan di atas merupakan sekelumit isi dari buku Bunga Rampai Diklat Guru Penggerak. Buku ini ditulis oleh hampir dua puluh guru penggerak yang baru saja lulus Diklat. Banyak contoh aksi nyata dan refleksi yang inspiratif dan dapat diikuti oleh guru lain.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post