Nurkholis

Aku terlahir dg nama Nurkholis' biasa dipanggil kholis. 'Kesibukanku sehari hari guru, tinggalku di Desa Tutul Kec. Balung Kab. jember: Jawa Timur. ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Ilmu dan Perilaku

Ilmu dan Perilaku

Idealnya ilmu pengetahuan mesti jalan beriring dengan perilaku seseorang dalam hidup keseharian. Mereka yang berilmu pengetahuan seluruh gerak dan tindak mesti dibimbing dan di dampingi oleh ilmu yang dimiliki. Karena sejatinya ilmu itu suluh yang menerangi jalan kehidupan sekaligus peta petunjuk ke arah mana perjalanan kehidupan akan diantarkan. Itulah sebabnya berilmu adalah sebuah keharusan.

Sayangnya, potret hidup keseharian mempertontonkan, betapa sering kita mendapati mereka yang berilmu tinggi perilakunya tidak terpuji, yang pelit semakin pelit, yang sombong bertambah sombong, yang rakus bertambah rakus, perkataannya semakin kasar dan jauh dari kata santun. Dan masih sederet perilaku yang tak pantas dimiliki orang berilmu. Itulah ilmu yang tidak mampu mengubah perilaku. Kenapa ? karena sejak awal proses pendidikan dan pembelajaran ditata sedemikian rupa agar ilmu yang ada padanya menjadi peluang mendapatkan harta, memperoleh kedudukan, mempertinggi derajat, sehingga ilmu tak lagi mampu menjaga perilaku.

Sejatinya ilmu itu bukan kepandaian , akan tetapi cahaya yang diturunkan ke hati nurani, begitu kata Imam Malik. Tidak jarang mereka yang berpendidikan tinggi kalah arif dengan mereka yang berpendidikan menengah. Ilmu yang diawali dengan niat demi menggapai ridlo ilahi untuk mendapatkannya akan selalu menyinari dan menerangi pribadi dimana saja berada, ia tak akan pernah melepaskan diri dan terus mengawal perjalanan dan pengembaraan sang pejuang ilmu menuju tujuan yang diharapkan. Dengan ilmu orang makin bijak dalam bertindak, santun dalam bertutur, ringan untuk berbagi, karena sadar bahwa semua ilmu yang didapat adalah amanat yang harus sampai kepada siapa saja yang berminat, tak ada yang disembunyikan, tiada diperjual belikan, tidak pula digadaikan untuk kepentingan murahan, karena ilmu modal menuju kebaikan, kebaikan pengantar kebahagiaan, sedang kebahagiaan adalah muara dari setiap kehidupan.

Lihatlah mereka para pengabdi ilmu, tenaga dan waktunya selalu mengiringi langkah dan kiprahnya untuk terus mencerdaskan orang lain, berilmu tidak  berbanding lurus dengan perolehan harta, karena orientasi hidup mereka bukan kesana, tetapi lebih pada semangat berbagi. Sang pelatih bola tidak harus pemain pilihan, tetapi pelatih tahu persis jalan menuju puncak performa. Demikian pula para guru besar,  mereka dengan senang mengawal perjalanan para mahasiswa menggapai prestasi tertinggi meski akhirnya harus kalah lari dalam mengumpulkan pundi-pundi rezeki. Sang pengabdi ilmu itu adalah siapa saja yang merasa berbahagia karena telah berbagi dengan sesama, berbagi itu sendiri adalah timbunan kebaikan yang akan dipanen pada saatnya tiba

“Jika anak Adam meninggal dunia, semuanya akan terputus kecuali tiga hal, sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak yang sholeh yang selalu berdoa untuk kedua orang tuanya” (hadits)

 

Balung 14 Januari 2021

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Bagus sekali P Nur

21 Jan
Balas

Terima kasih. Semoga bermanfaat

21 Jan



search

New Post