Senja di Balik Danau

Aku kirimkan rintik hujan untuk cakrawala di balik danau. Air mengalir musim hujan telah membuat kusam wajahnya.Danau ditumbuhi rumput yang mulai kecoklatan dan bunga-bunga tak mau mekar. Teduh senyumnya tak mampu menahan sinar matahari. Angin sepoi yang sejuk menusuki tubuh kurusnya. Vakrawala ku, bersinarlah di sana.

Kepada Penghuni air danau aku pinjam teropong untuk melihat ke arah birunya airmu. Sudahkah rintik hujan sampai di balik danai. Bersama dengannya aku sematkan rindu yang mulai memudar. Saat tetesnya sampai padamu, kuharap tetesan air rinduku luruh dihangat pelupuk mata mu, membasahi ragamu yang kelu. Dengan itu, kubasuh cahaya batinmu.

Aku belum bisa pulang. Birunya air sedang melimpah di danau. Harus kuselesaikan pekerjaan sebelum bisa kupersembahkan padamu segala upah. Semoga rintik hujan yang kukirim cukup melimpah. Hingga cahaya yang bersinar dari cahayamu bisa kau taman di belahan jiwa, menjadi ikan dan menyimpan air cinta sampai kita bersua,dibalik danau itu.