(90). MAWAR CINTA
Oleh: Nurul Kumala Sari
***
Kau datang
Membawa setangkai mawar merah
Senyum manis terpahat di wajahmu
Dan di bola matamu yang teduh
Ada binar - binar bahagia
Sempurna
Kaulah cinta itu
Kau tak banyak berkata - kata
Karena kau adalah cerita
Kau tak perlu mendengar suaraku
Karena kau telah berada di dalam lubuk hatiku
Kukira kaulah takdirku
Setelah penantian panjangku
Waktu terus bergulir
Mengikuti kehendak-Nya
Di saat kita bahagia merajut masa depan
Yang Maha Kuasa memanggilmu
Kau harus pergi
Meninggalkan harapan
tergantung di pintu kebahagiaan
Kau bawa cinta putihmu
Menuju keabadian
Berlinang air mataku
Setiap mengenangmu
Kau adalah mimpi terindahku
Dalam tidurku yang sunyi
***
Bondowoso, 15 Juli 2020
#taGur ke-90
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Cinta menjadi sumber inspirasi hingga melahirkan puisi yang apik. Mantul Bu.
Terima kasih apresiasinya Bu
Bagus bunda puisinya
Terima kasih apresiasinya Bu
Keren.bu........
Keren.bu........
Terima kasih ibu Rika.
Puisi yang romantis sekaligus sendu...ada perasaan indah tapi juga ada duka...mantap sekali...Ibu
Terima kasih apresiasinya Bu
Bunda saya begitu larut dalam diksi-diksi yang melo...begitu ke hati
Terima kasih Bu Enge. Salam literasi
Romantis banget bunda ... sukses !
Terima kasih ibu Yuni.