Nurmalia Siregar

šŸ‘¤Guru bahasa Inggris di SMA Negeri 2 Tambang Jl. Bupati Kec. Tambang kab. Kampar Provinsi Riau . šŸ“Menulis di akun media sosial: āœ”Instagram ā–¶...

Selengkapnya
Navigasi Web
MENJADI DIRI SENDIRI

MENJADI DIRI SENDIRI

Aku pernah berada dalam fase dimana aku sangat mengkhawatirkan penampilan dan keadaan diriku yang mungkin tampak buruk dalam pandangan orang lain, mencemaskan pendapat orang lain tentang sifat serta kepribadianku atau mencemaskan pandangan orang lain terhadap kehidupan yang kujalani.

Ā 

Ketika ada orang yang berpendapat negatif terhadapku, aku langsung bersedih. Tatkala ada yang memuji, aku langsung bahagia. Aku begitu tergantung kepada pandangan orang lain. Aku akan merasa benar jika orang lain mengatakan benar. Lantas aku pun berusaha untuk selalu tampak baik di mata manusia; aku terus menerus meyakinkan orang lain bahwa memang baik.

Ā 

Aku pun sibuk mencari cara agar aku disukai dan dicintai orang lain. Kubuat diriku sesuai dengan kriteria penilaian yang diciptakan oleh lingkungan. Aku harus mengikuti standar yang sudah pakem yang merupakan suatu keharusan di tengah masyarakat.Ā  Aku tak menyadari seberapa lama aku telah mengikuti arus sehingga ketika aku sadar aku sudah menjadi orang lain yang tak kukenali lagi. Aku kehilangan identitas diriku sendiri, pun kehilangan waktu untuk mencintai diriku apa adanya. Tanpa kusadari,Ā  aku telah menghabiskan hampir separuh waktuku untuk memenuhi standar penilaian orang lain terhadap diriku. seolah-olah hidupku hanya untuk membuat orang lain senang.

Ā 

Hingga sampailah aku pada satu titik di mana semua membuatku lelah, dan akhirnya aku menyerah! Pada akhirnya aku menyadari bahwa hal-hal tersebut sangat merugikan diriku sendiri. Membuatku tidak tenang menjalani kehidupan.Mengganggu kestabilan dan kesehatan jiwaku. Bahkan hal tersebut mempengaruhi setiap keputusan dan langkah yang kubuat.

Ā 

Kemudian aku membuat keputusan untuk diriku sendiri bahwa aku tak perlu mencemaskan pendapat dan penilaian orang lain terhadapku karena pada dasarnya baik-buruknya penilaian mereka tidak mendatangkan manfaat ataupun mudharat terhadapku. Yang terpenting adalah aku harus berjalan di jalur yang lurus dan yang harus menjadi perhatianku hanyalah pandangan dan penilain Allah Azza wa Jalla terhadapku.

Ā 

Dear me,

Jangan terlalu pusing dengan penilaian dan pendapat manusia.

Ā 

Setuju atau tidak, Suka atau tidak, benar atau salah, baik atau buruk. Itu RELATIF. Tidak semua hal bisa di berlakukan secara umum.

Ā 

Jangan biarkan itu menjadi penghambat untuk melangkah, fokus saja di jalan yang engkau pilih; selama engkau berada di jalan Allah Azza wa Jalla, tidak merugikan dirimu dan orang lain.

Lakukan!

Fokus!

Teruslah melangkah!!!!

Ā 

.

.

.

šŸ“Nurmalia SiregarĀ 

Pekanbaru, 19.09.2020

Saturday,Ā  01.15 PM

.

.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Fokus dengan apa yang kita lakukan dengan selalu berbuat baik, jika kita menuruti penilaian orang lain terkadang tak ada habisnya, baiknya saja dinilai apalagi buruknya. Berharap penilaian dari Allah saja... Semangat dan sukses selalu BUnda

21 Sep
Balas

Masyaallah. Semoga selalu sehat dan sukses selalu bunda. Tabarakallah. Terimakasih bunda.

05 Nov



search

New Post