Cinta Lama Belum Kelar

(Part 3)

Lima tahun Adi bersama istrinya berjuang penuh harap untuk segera mendapatkan cahaya mata. Mereka sudah sangat merindukan momongan untuk menambah kebahagiaan dan keceriaan keluarganya.

Akhirnya doa-doa Adi bersama keluarga dan para sahabat dikabulkan Allah. Harapannya diijabah. Tak lupa mereka bersukur telah dipercaya untuk memiliki anak. Adi bertambah perhatian dan sayang pada istrinya.

Hari itu, seperti biasa Adi pamitan pada istrinya. Ia mau menemui koleganya untuk membahas proyek yang akan dikerjakan secepatnya. Sebetulnya ia berat mau meninggalkan istrinya karena usia kandungannya sudah mendekati harinya. " Mas pergi dulu ya, nanti kalau ada apa-apa segera hubungi Mas !"pesan Adi pada istrinya sambil mengecup kening istrinya. "Ya, Hati-hati, Mas!" Jawab istri Adi, sambil berjalan melepas kepergian suaminya di depan pintu.

Baru satu jam Adi meninggalkan rumahnya untuk bekerja, ia mendapat telpon dari asisten rumah tangganya. " Maaf Pak, Ibu mau melahirkan, segera ke rumah sakit." Mendengar informasi dari asisten rumah tangganya, Adi bergegas menuju rumah sakit.

Sesampainya Adi di rumah sakit, ia langsung menuju ruang persalinan. Ia tidak diberi izin oleh dokter untuk menemani istrinya berjuang saat melahirkan anak mereka karena persalinan istrinya harus melalui operasi. Suasana tegang menghantui pikiran Adi. Ia sangat kuatir atas kesehatan istrinya, karena akhir-akhir ini istrinya selalu mengalami sakit pada perutnya. Ternyata ada kelainan dalam kandungannya. Tangisan bayi membuyarkan lamunan Adi. "Alhamdulillah!"ucapnya lirih.

Bersambung....