Nurohman

Seorang pemulung aksara yang gemar mengais dan memungut serakan kata dari keranjang bahasa lalu merangkainya menjadi tumpukan rasa. ...

Selengkapnya
Navigasi Web
MENERABAS BATAS FASILITAS

MENERABAS BATAS FASILITAS

Anda semua sudah tahu lokasi ibukota negara yang baru, bukan? Kalau pun belum tahu lokasinya, hal itu tidak akan jadi masalah karena apa yang akan saya sampaikan dalam tulisan ini sama sekali tak ada hubungannya dengan tempat tersebut. Saya hanya akan bercerita tentang sebatang tanaman talok atau kersen yang tumbuh alami di dekat tembok sekolah. Kalau begitu, mengapa calon ibu kota negara disebut dalam tulisan ini? Rahasia.

Bagi tanaman, tanah merupakan salah satu kebutuhan utama yang berfungi sebagai tempat untuk menancapkan akar dan menyerap asupan makanan. Tanpa adanya tanah, tanaman yang membutuhkan pijakan yang kuat akan sulit untuk bisa tumbuh dengan baik. Semakin baik kualitas dan banyak tanah yang tersedia, semakin besar pula kemungkinan bagi tanaman untuk bisa tumbuh dan memberikan banyak manfaat kepada makhluk hidup di sekitarnya.

Dalam kondisi tidak ideal, tanaman bisa saja tetap hidup, tetapi tak ada jaminan ia akan bisa tumbuh dengan sempurna dan mampu menghasilkan manfaat sebagaimana tanaman yang berada dalam kondisi ideal. Oleh karena itu, tidak aneh jika ada tanaman yang bisa tumbuh pada tempat yang hanya memiliki sedikit tanah—seperti di sela-sela tembok dan ujung lantai yang kebetulan terisi tanah secara alamiah—, tetapi akhirnya tetap saja tidak mampu bertahan dan bertumbuh hingga bisa menghasilkan buah.

Penyebabnya sudah sangat jelas. Tanah tempatnya berpijak, tak mampu menyediakan kebutuhan tanaman tersebut. Ada tanah, tapi tidak melimpah. Air tersedia, tetapi tidak dengan unsur hara lainnya. Dan bisa jadi ketersediaan cahaya matahari juga menjadi salah satu masalah tersendiri. Ringkasnya, tidak ada dukungan penuh dari lingkungan tempatnya bertumbuh. Di lain sisi, justru akan jadi sangat aneh jika dalam kondisi yang ideal, sebatang pohon—tanaman kelengkeng saya yang belum pernah berbuah meski sudah lebih dari tujuh tahun misalnya—tak kunjung bisa berbunga dan menghasilkan buah. Pasti ada sesuatu yang salah.

Dalam proses belajar mengajar di kelas, mari kita anggap saja tanaman adalah peserta didik, lingkungannya adalah sekolah dengan segenap fasilitasnya, dan seseorang yang mendapat tugas untuk merawat tanaman tersebut adalah guru. Jika semua dalam kondisi yang ideal—motivasi belajar dan minat tholabul ilmi peserta didik tinggi, fasilitas sekolah lengkap dan memadai, dan para pengajar berdedikasi tinggi dan mau berinovasi—, seharusnya target dan tujuan belajar bisa dengan lebih mudah digapai. Sebaliknya, jika minat dan motivasi belajar peserta didik rendah, fasilitas sekolah kurang lengkap atau malah termasuk di golongan bawah, dan dalam hal kreatifitas para pengajarnya selalu merasa ogah dan mudah goyah, tidak perlu merasa heran jika hasil yang diharapkan tetap saja menjadi sebatas angan dan mimpi.

Seperti tanaman yang tumbuh di dekat tembok tadi, ia akan bisa berbuah jika ada orang lain yang peduli dan memindahkannya ke tempat yang lebih layak di mana hal-hal yang ia butuhkan tersedia meski tidak melimpah. Dengan kata lain, dalam konteks proses belajar dan mengajar tadi, fasilitas sekolah memang diperlukan untuk mendapatkan hasil yang maksimal, tetapi jika minat dan niat peserta didik untuk belajar bisa dirawat dengan baik serta para pengajar selalu bersemangat untuk melakukan inovasi, saya yakin hasil yang diidamkan tetap bisa digapai meskipun dalam segala keterbatasan fasilitas. Artinya, dalam kondisi fasilitas yang serba terbatas, bukan tidak mungkin untuk tetap bisa membantu peserta didik memahami dan menguasai materi ajar, hanya saja hasilnya tetap tidak akan semaksimal jika situasi dan kondisi benar-benar dalam kondisi yang ideal.

Lalu, yang jadi pertanyaan sekarang adalah apakah guru yang akan memindahkan tanaman tadi tahu di mana lokasi ibukota negara yang baru? Sebentar, apa hubungannya tanaman tadi dengan ibukota negara yang baru? Tidak ada. Ya, biar nyambung saja dengan paragraf pembuka di awal tadi. Selain itu, kan sama-sama sedang membicarakan tentang perpindahan. Iya, to?

Nganjuk, 16 Februari 2022

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post