Nurokhim Sag

Nurokhim, S. Ag. S. Kons. adalah seorang Motivator & Trainer Pendidikan, Pembicara Seminar Parenting, Guru Bimbingan Konseling, Dosen, danPenggiat Pen...

Selengkapnya
Navigasi Web
RENUNGAN TULISAN HARI KE-853  Say No to Insecure, Saatnya Wujudkan Mimpi Kamu (Part-6)

RENUNGAN TULISAN HARI KE-853 Say No to Insecure, Saatnya Wujudkan Mimpi Kamu (Part-6)

Oleh: Nurokhim, S. Ag. S.Kons.

Kedua, Bersyukur Atas Nikmat Yang Allah Berikan.

Ustadz Faza lalu menjelaskan bahwa salah satu tips untuk menganggulangi insecure adalah dengan bersyukur.

“Cara ampuh untuk bisa menikmati hidup adalah dengan menghargai dan bersyukur atas apa yang selama ini telah kamu miliki. Jika kamu sedang merasa insecure, cobalah untuk melihat orang-orang yang kurang beruntung,”

Ia menambahkan bahwa bersyukur merupakan salah satu strategi yang kuat yang bisa membantu meminimalkan stres dalam hidup.

“Apakah Antum selalu merasa insecure ketika melihat apa yang orang lain punya? Pernah kah antum melihat orang-orang yang jauh dibawah kita?” tanya sang ustadz muda itu kepada para peserta seminar.

Mendengar pertanyaan sang ustadz, Faiza tadi teringat pelajaran hadits ketika ia belajar di pondok, saat itu ustad pelajaran hadits menjelaskan tentang hadist yang berbunyi “Lihatlah kepada yang di bawah kalian dan janganlah kalian melihat yang di atas kalian, sesungguhnya hal ini akan menjadikan kalian tidak merendahkan nikmat Allah yang Allah berikan kepada kalian.” Bunyi hadits itu kembali terngiang di kepala Faiza.

Faiza teringat saat itu ustadz menjelaskan makna hadits itu bahwa “janganlah kalian malu karena berada di bawah orang lain, namun malu lah kepada Allah karena kalian tidak pernah bersyukur atas nikmat yang diberikan.”

“Ada dua hal yang tidak semua orang punya meski dalam keadaan sehat, yaitu hati yang selalu bersyukur dan suka berdzikir,” terdengar ustadz muda menambahkan penjelasannnya.

“Inilah nikmat ada di dalam diri kita tetapi sering kali kita tidak menyadarinya, dan baru terasa di momen tertentu. Jika Antum sangat ingin membandingkan diri dengan orang lain, bandingkanlah dengan seseorang yang berada di bawah Antum. Jangan pernah merasa sombong atau berhak atas apapun, Antum harus merasa bersyukur atas segala sesuatu yang telah diberikan pada diri Antum semua,” jelas ustadz Faza.

Tetiba ahwat Nisa yang duduk di kursi paling depan berjejer dengan Faiza mengangkat tangan, dan ustadz Faza mempersilahkan Ahwat itu untuk menyampaikan pertanyaannya, “Ustadz…, bagaimana kalau kita sudah bersyukur tetapi tiba-tiba muncul rasa insecure”,

Ustadz faza nampak tersenyum mendengar pertanyaan Ahwat tadi, kemudian ia menjawab, “Perbanyak dzikir!, itu tandanya hati kita sedang tidak tenang, dan cara menenangkan hati yang tidak tenang yaitu kembali kepada zat yang menenangkan yaitu kepada Allah SWT. Berdoa dan Berdzikir”. Jawab sang ustadz muda.

“Bersyukur adalah kunci utama yang ada di dalam diri seseorang. Dengan bersyukur maka seseorang akan selalu merasa cukup. Tidak merasa kurang. Apa yang telah Tuhan kasih untuk hambanya.

“Sering kali kita tidak bersyukur akan semua nikmat yang telah Allah berikan. Kita sadarnya baru nanti, kalau kehilangan nikmat itu,”

Rasa bersyukur ini juga ada di dalam Al Quran Surat Ibrahim Ayat 7 :

"Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat."

‘Ustadz….! Apakah perasaan insecure pernah juga menghinggapi para sahabat Nabi?” lagi-lagi Faiza bertanya.

“God! Pertanyaan yang bagus. Dalam Islam, perasaan insecure ada sejak zaman Rosulullah SAW. Hal itu tercermin pada sikap sahabat yang insecure dalam hal amal sholeh para hartawan yang dapat bersedekah dengan hartanya,”

“Masya Allah! Insecure dalam hal beramal sholeh, ustadz?” tanya Faiza hampir tak percara dan baru mendengar kali ini.

“Ya. Mereka para sahabat ini insecure perihal bekal yang akan mereka bawa menghadap Allah. Mereka yang tidak punya harta untuk infak dan sadaqah merasa minder karena para orang kaya dapat sholat dan mengamalkan ibadah sebagaimana ibadahnya mereka yang kurang harta,” ujar Ustadz.

“Berarti insecure-nya sahabat itu diperbolehkan oleh Rosullulah, ya ustadz?”

“Benar sekali! Selain itu, ada satu lagi insecure yang diperbolehkan oleh baginda Nabi,” kata ustadz Faza yang membuat penasaran para peserta yang hadir.

“Mau ustadz kasih tahu saja, atau kasih tahu banget?” tanya ustadz Faza dengan nada bercanda kepada para peserta.

“Kasih tahu bangetttt ustadz!!!” beberapa Ahwat sedikit mengersakan suaranya tidak sabar menanti pejelasan ustadz Faza.

“Kasih tahu nggak, ya?!!” lagi-lagi ustadz Faza meneruskan candaannya sambil tertawa sedikit mengoda para peserta.

“Ya kasih tahu lah,” sahut beberapa peserta menjawab serempak.

Bersambung...

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen ulasannya, Pak. Salam literasi

23 May
Balas

Kereeen ulasannya, Pak. Salam literasi

23 May
Balas



search

New Post