Nurokhim Sag

Nurokhim, S. Ag. S. Kons. adalah seorang Motivator & Trainer Pendidikan, Pembicara Seminar Parenting, Guru Bimbingan Konseling, Dosen, danPenggiat Pen...

Selengkapnya
Navigasi Web
RENUNGAN TULISAN HARI KE-871  AL-QURAN DAN KEJAYAAN ISLAM (PART-3)

RENUNGAN TULISAN HARI KE-871 AL-QURAN DAN KEJAYAAN ISLAM (PART-3)

Oleh: Nurokhim, S. Ag. S.Kons.

“Seperti itulah seharusnya generasi Muslim, merasa bangga akan agamanya dan berani menunjukkan identitasinya,” sahut Den Bagus. “Karena tidak berani menunjukkan identitas dirinya dan bangga sebagai seorang Muslim Itulah yang menyebabkan umat Islam selalu terbelakang,” sahut Den Bagus juga bangga terhadap anaknya, Bagas.

“Lalu bagaimana kita keluar dari ketertinggalan ini, wahai Abah?” tanya Bagas ingin tahu lebih jauh.

Den Bagus menghela nafas sejenak sambil pandangannya menerawang jauh ke depan. Sesaat kemudian ia berkata, “Pertama, kita harus intropeksi kembali pemahaman dan pengamalan kita terhadap Al Qur’an dan Sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.!” jawab Den Bagus.

"Wahai Abah ! Kenapa kita perlu introspeksi?” tanya Bagas penasaran.

“Lihatlah para sahabat dulu. Mereka waktu itu motivasi berjuang membela Rasulullah dan membela Al-Qur’an dengan penuh ketulusan dan keikhlasan, tetapi bagaimana dengan Umat Islam sekarang? mereka berjuang sudah bukan lagi lillahi ta'ala, melainkan mengejar harta dan kedudukan," terang Den Bagus.

"Bahkan ketika harta dan kedudukan yang diraih untuk mereka sendiri merasa belum cukup, sehingga mereka menumpuk numpuk harta dan ingin dapat mewariskannya kepada keluarga dan anak-anak cucunya," sambungnya. “Akibatnya agama dan ulama hanya sebagai sumber legitimasi kekuasaan karena mereka berada di bawah control kekuasaan,” tandas Den Bagus.

“Iya Abah. Bahkan yang amat disayangkan ada tokoh agama yang harusnya menjadi panutan, malah menghalalkan segala cara untuk memperoleh harta dengan berkedok dana sedekah,” sahut Bagas yang rupanya selalu update dan tidak tertinggal dengan berita yang lagi viral di jagad maya.

"Karena itu, apabila motivasi-motivasi duniawi jangka pendek yang bersifat pribadi untuk urusan keluarga ini terus dilanjutkan, tidak mungkin Islam bisa maju. Bahkan hal itu bisa mengundang bencana," ujarnya.

“Kalau begitu semangat introspeksi diri harus dilakukan umat ini untuk memutus mata rantai bencana yang terjadi dalam dunia Islam,” .ujar Bagas mencoba menerka dari penjelasan sang Abah.

“Ya, kurang lebih begitulah,” sahut Den Bagus sambil mengulumkan senyum.

“Terus apa lagi yang menyebabkan umat Islam sekarang ini tertinggal?”

“Kedua, mengapa umat Islam sekarang ini tertinggal dikarenakan umat Islam terpecah-belah. Umat ini harus bersatu dengan semangat ta’aruf (saling mengenal), ta’awun (saling menolong), takaful ((saling menjamin).Dulu saat Rasulullah berdakwah ada orang orang terdekatnya yaitu sang istri Khadijah yang memberikan suport dan bantuan berupa harta dan paman Abu Thalib yang memberikan backing kekuasaan. sebagai jaminan dakwah. Khadijah dengan dananya serta Abu Tholib dengan kekuasaannya melindungi perjuangan dakwah Nabi,” tuturnya.

“Dan yang ketiga,” lanjut Den Bagus, “Umat Islam menjadi umat yang mengekor secara membabi buta. Ini disebabkan karena umat Islam meninggalkan pesan-pesan yang diberikan dalam Alquran dan sunah Nabi. Akibatnya umat Islam pasif dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Padahal, di masa lalu, kita mengenal sarjana-sarjana Muslim terkemuka. Tak hanya di kawasan Timur Tengah, tapi juga di seluruh dunia seperti Al-Farabi, Ibnu Sina, Al Kindi, dan lain sebagainya. Semua itu karena kurangnya literasi umat muslim. Sehingga mendangkalkan pengetahuan mereka. Akibatnya mudah dipengaruhi oleh yang lain,” ujar Den Bagus.

“Abah sungguh sangat miris menyaksikan realitas yang saat ini terjadi di tengah-tengah umat ini. Terutama mewabahnya sikap pragmatis dalam hidup sehingga jauh dari nilai-nilai Islam, lemahnya semangat untuk menuntut ilmu, memudarnya tradisi keilmuan yang menjadi tonggak peradaban, dan rapuhnya kekuatan politik umat Islam.

“ Kalau begitu sudah saatnya kita memiliki sikap mandiri, tidak bergantung kepada umat lain; sebagai umat yang merdeka dengan aqidah, manhajnya, ekonominya, kebudayaannya, tidak meniru barat, umat kafir atau umat lainnya,” sahut Bagas.

“benar anakku! Sudah saatnya kaum Muslimin memiliki semangat untuk menuntut ilmu, memiliki basis-basis keilmuan, mengembangkan peradaban dan menghidupkan semangat ilmiah dalam menyelesaikan segala persoalan, serta membangun kesadaran umat dalam bidang social,budaya politi,” tegas Den Bagus..

“Jika umat ini berpegang teguh dengan Al-Qur’an dan sunah Rasulullah., umat ini akan mendapatkan kejayaannya kembali. Al-Qur’an dan Sunah harus benar benar mengakar dalam kehidupan mereka sehari-hari,” jelas Den Bagus.

”Bagas setuju sekali Abah. Sudah saatnya kita menjadikan Al-Quran sebagai inspirasi, bukan aspirasi, untuk menggapai kemajuan. Bagas yakin jika kaum Muslim berusaha berdasarkan inspirasi dari Al-Quran mereka akan dapat mencapai derajat seperti orang-orang Eropa, Amerika, dan Jepang dalam belajar dan ilmu pengetahuan dan perkembangan. Namun, mereka dapat menjaga iman mereka, sebagaimana orang lain melakukan. Lebih lagi, jika kita menggali inspirasi dari Al-Quran, maka kita akan berkembang lebih baik daripada yang lain,” ujar Bagas dengan penuh kesungguhan. Den Bagus tersenyum dan merasa bangga mendengar tekad Bagas anak lakinya itu yang begitu kuat berpegang teguh pada al-Qur’an dan Sunah.

“Abah bangga padamu wahai anakku. Untuk itu kutitipkan kejayaan ini padamu Nak! Tetaplah berpegang tegunh dengan Al-Qur’an dan Sunah, karena umat Islam tidak akan mendapatkan kemenangan dan kejayaan yang Allah Ta’ala , kecuali jika kita berpegang teguh dengan petunjuk dan agama yang benar tersebut. Makna petunjuk dan agama yang benar adalah ilmu yang bermanfaat dan amalan shaleh,” sahut Den Bagus.

“Istikhlaf dan Tamkin (kekuasaan dan kemenangan) adalah sebuah janji dari Allah bagi orang-orang beriman yang berusaha. Kemudian lihatlah :”Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah Allah ridhai untuk mereka.”

“Percayalah wahai anakku! Tatkala tauhid telah tertanam di hati kita masing-masing, kita sudah menegakkan hukum Allah di hati masing-masing, kita telah menegakkan hukum Allah dalam kehidupan sesuai dengan kemampuan kita. Maka tunggulah Allah akan menganugrahkan kekuasaan dankejayaan pada kita. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman.

Kemudian Den Bagus mengakhiri bincang-bincang dengan anaknya itu dengan menyitir sebuah ayat; “Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman diantara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di muka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan merubah (keadaan) mereka setelah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa, mereka senantiasa menyembah-Ku (samata-mata) dan tidak mempersekutukan-Ku dengan sesuatu apapun, dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang yang fasik” (QS An Nuur:55).

“Terima kasih Abah dengan seluruh ilmu yang Abah berikan hari ini. Semoga Allah Al-Qawiyyu Al-Aziz menolong Islam dan kaum Muslimin, menampakkan Al-Haq dan menegakkan negeri Islam dengan Al-Kitab dan As-Sunnah. Allah-lah yang akan mewujudkannya dan Dia Maha Kuasa untuk itu, Aamiin,” ucap Bagas.

“Aamiin!” sahut Den Bagus.

“Dan sekarang saatnya Bagas memberikan setoran hafalan surat As-Syams kepada Abah,” ucap Bagas yang kemudian menghafalkan surat As-Syams di hadapan Den Bagus dengan tartil dan lancar.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Alhamdulillaah, keren tulisannya, sehat dan sukses Pak Nurokhim, sehat dan sukses selalu

22 Jun
Balas

Terima kasih bunda Zuyyinah komentar positifnya. Barokalloh. Salam sehat dan sukses selalu juga buat bunda.

23 Jun
Balas



search

New Post