Nurprawita Ratni

Guru matematika di kota Malang Suka membaca dan sedang belajar menulis

Selengkapnya
Navigasi Web
Adik Bungsuku

Adik Bungsuku

# Tagur 055

Ketika Yulis dilahirkan, aku sudah berusia lima belas tahun, itu sebabnya aku kesulitan dalam membimbing Yulis. Bagi Yulis, aku bukanlah seorang kakak, tetapi musuh serumah yang selalu mengekang keinginan dan kebebasannya. Kini Yulis sudah kelas dua belas, sebentar lagi menghadapi ujian kelulusan SMA. Aku berharap ia berminat untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya. Melihat caranya bergaul , aku sangat menghawatirkan masa depan adikku ini.Suatu saat, aku pernah menegurnya, tapi ia malah balik menuduhku sebagai perawan tua yang iri hati.

Aku putri sulung dari empat bersaudara, diusia tujuh belas tahun aku kehilangan orang tuaku. Kecelakaan saat melaksanakan ibadah haji membuatku kehilangan ayah ibuku. Meski berat aku bertekad untuk membimbing adik-adikku, sebagai baktiku pada orang tua. Secara materi aku tak kesulitan karena orangtuaku berkecukupan, tentu perlu kecermatan untuk mengelolanya agar cukup untuk menunjang masa depan kami. Aku tak kesulitan membimbing Reni dan Yani, mereka menyelesaikan pendidikannya tepat waktu. Kini mereka telah berkeluarga. Tugasku tinggal menuntaskan Yulis , adik bungsuku.

Tiga hari aku terbaring di tempat tidur karena sakit, dan karena itu pula terpaksa Yulis yang merawatku. Pada awalnya aku dapat merasakan keterpaksaan dalam merawatku, belakangan terasa lain, ia merawatku penuh kasih sayang. Aku bersyukur sekaligus heran dengan perubahan peri lakunya. Hari ini badanku terasa agak nyaman, sudah bisa berjalan pelan. Aku tengah menikmati segarnya tanaman di samping rumah, ketika sapaan lirih menanggil namaku. Nurdin, lelaki terakhir yang ingin menyuntingku, tapi kutolak karena keinginanku membimbing Yulis berdiri di hadapanku. Rupanya selama aku sakit Yulis membaca buku harianku, dan ia menghubungi Nurdin yang tak lain adalah guru BKnya. Yulis berjanji akan menjadi adik yang manis asal aku menerima pinangan Nurdin.

Malang, 29122020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mengharukan, Bun. Perjuangan kakak sulung mengentaskan adik2 nya dulu sepeninggal orang tua yg sudah wafat. Keren pentigrafnya, Bun. Sukses selalu untuk Bunda Nurprawita.

29 Dec
Balas

Iya bunda, itu pengalaman adik sepupu saya, semoga ada hikmah, terima kasih kunjungan dan apresiasinya, semoga sehat selalu

30 Dec



search

New Post