Nurprawita Ratni

Guru matematika di kota Malang. Suka membaca dan sedang belajar menulis...

Selengkapnya
Navigasi Web
Masakan Spesial

Masakan Spesial

Kehidupan pasutri Ahmad dan Ratih jauh dari kata cukup. Mereka berdua harus menguras tenaga untuk memenuhi kebutuhan hidup. Untungnya mereka belum dikaruniai keturunan, sehingga kebutuhan hidup masih bisa ditekan. Ahmad yang bekerja sebagai pemulung, tak selalu beruntung untuk mendapatkan barang rongsokan. Sementara Ratih menjual jasa sebagai pencuci pakaian. Tak setiap hari Ratih mendapat pekerjaan, karena sudah banyak keluarga yang memiliki mesin cuci.

Ahmad memperhatikan Ratih yang tengah asyik menulis pada selembar kertas. Tak biasanya Ratih menulis. Mungkin sedang menulis resep masakan, pikir Ahmad. Pasti besok Ratih mempraktikkan catatannya. Ahmad membayangkan bakal menikmati masakan spesial.

Terik mentari menyengat tubuh Ahmad yang tengah menyusuri jalan, mengais sampah yang bisa dijual. Ingatan tentang masakan spesial mendorong hatinya untuk segera pulang. Sampai di rumah tak tampak keberadaan istrinya. Mungkin tengah mencuci disalah satu rumah langganannya. Ahmad bergegas membuka tudung saji di atas meja. Bukan masakan spesial yang dia dapatkan, tetapi catatan hutang yang harus dilunasi akhir pekan ini.

Malang, 01072022

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post