Banjir...!!!
Banjir...!!!
Oleh :
NUR S. PUDJI ASTUTIK, S.Ag*)
Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan oleh perbuatan tangan manusia supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka agar mereka kembali (ke jalan yang benar). Katakanlah: ‘Lakukanlah perjalanan di muka bumi dan
perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang
yang dulu. Kebanyakan dari mereka itu
adalah orang-orang yang
mempersekutukan
(Allah)”.
(QS. Arrum 41-42)
Sejak kemarin kotaku diguyur hujan, musim hujan telah datang lagi, redah sejenak namun tidak lama kemudian hujan turun lagi hingga menjelang pergantian hari. Sudah dapat diprediksi bahwa pagi ini perjalananku menuju ke Madrasah akan mengalami kemacetan karena banjir melanda sampai pelosok-pelosok desa.
Disepanjang jalan tak luput dari genangan air, sungai-sungai di kanan atau kiri jalan meluap hingga airnya mengalir di bahu jalan. Lalu lintas nyaris macet karena harus bergantian melewati air yang meluap di jalan raya. Sepanjang perjalanan mataku tak luput memandang banyak para pelajar yang harus melepas sepatu menuju halaman sekolah yang penuh dengan air.
Memperhatikan fenomena yang ada, teringat olehku upaya-upaya yang telah dilakukan oleh penggiat pendidikan dalam rangka untuk menjaga bumi kita. Betapa tidak, baru kemarin aku mendapatkan pengalaman itu dari SMPN 10 Kota Malang. Seorang bapak dengan sangat santun menceritakan semua upaya yang dilakukan oleh warga SMPN 10 Malang dalam rangka merawat, menjaga dengan melestarikan lingkungan yang ada. Nilai-nilai filosofis seakan telah memancar dan mengalir begitu saja dari seorang Supandi (Kepala SMPN 10 Malang).
Masih teringat dalam benakku, ketika bapak menjelaskan bahwa di SMPN 10 Malang telah memiliki 20 (dua puluh) Sumur Resapan. Sambil berjalan mengelilingi area sekolah yang bak hutan di tengah kota, beliau menjelaskan apa fungsi dari sumur resapan yang telah dibuat. Walau tidak kucatat, namun aku masih mengingatnya, fungsi utama dari sumur resapan dijelaskan oleh beliau adalah berfungsi untuk menampun air hujan dan meresapkannya ke dalam tanah. Beberapa fungsi sumur resapan yang lain diantaranya adalah sebagai pengendali banjir, seperti yang terjadi di kotaku saat ini. Banjir..... banjir....banjir...!!!
Kalau sudah terjadi banjir lantas siapa yang harus disalahkan, jangan lantas dijawab “Coba kita bertanya pada rumput yang bergoyang...”, (Lirik lagu Ebiet G. Ade). Jika kita renungkan sebenarnya kembali lagi kepada manusia itu sendiri. Bagaimana ia mampu dan peduli terhadap lingkungannya. Salah satu upayanya adalah jangan membuang sampah sembarangan, berupaya semaksimal mungkin untuk mengurangi volume sampah dapur dan sampah-sapah yang lainnya. Termasuk upaya yang dilakukan oleh Bapak kita Supandi, yang telah membuat sumur resapan, dan telah berupaya semaksimal mungkin bagaimana air sungai dapat dengan aman dikonsumsi oleh seluruh masyarakat terutama oleh seluruh warga SMPN 10 Kota Malang. Terima kasih Bapak....Bapak telah berhasil menginspirasi kami yang telah melakukan kunjungan beberapa waktu yang lalu. Semoga berkenan dan semoga bermanfaat...!!!
___________________
*) Penulis adalah guru PAI
Di MTsN 4 Sidoarjo
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Semoga nggak ada korban bu
Aamiiiin....yg parah di daerah porong lumpur lapindo
MTsN 4 gmn? aman khan?
Alhamdulillah....Aman pak saikhu