Membincang bakpia, jenis cemilan satu ini memang selalu penuh inovasi. Mulai dari bakpia yang biasa berasa manis berisi kacang hijau, hingga bakpia kombinasi ketela.

Semakin hari, variasi bakpia semakin beragam. Ada yang dibuat ukuran kecil, ada pula yang besar. Ada yang original, ada pula yang isinya beda. Misalnya berisi coklat, atau isian kurma.

Bakpia biasanya cenderung berasa manis. Baik yang original maupun jenis lainnya. Yang membedakan biasanya hanya kulit, dan banyak sedikit isian. Tentang rasa pada umumnya sama.

Bakpia ada yang dibuat basah, atau empuk. Tetapi ada juga yang kering, sehingga lebih awet untuk beberapa hari. Tetapi bakpia satu ini sungguh berbeda. Selain berasa manis dengan aroma pandan yang menawan, ternyata ada jenis lainnya yang membuat saya penasaran.

Bakpia pedas. Hmm, bagaimana rasanya? Membayangkan saja tidak cukup tentunya. Tapi mau mencoba, eh ada kekhawatiran kalau rasanya benar-benar pedas dari lidah hingga di kerongkongan.

Kekhawatiran pun akhirnya terkalahkan oleh rasa penasaran. Perlahan-lahan saya buka bungkusnya yang kemerahan dengan gambar cabe merah di tengah-tengah. Endingnya, ah, ternyata rasanya sangat meyakinkan. Baru sekali mencoba, ingin lagi dan lagi.

Ternyata bakpia pedas ini isinya abon. Bukan kacang hijau ataupun singkong. Kok bisa? Bisa saja lah yaw. Jogja selalu istimewa. Inovasi kulinernya memang nggak ada tandingannya.

Kapan-kapan jalan lagi ke Jogja. Siapa tahu dapat merapat ke pabriknya. Asyik deh pokoknya.

1 Juni 2023