Pesona Wisata Goa Tjokro Woro di Kabupaten Nganjuk
Pagi yang cerah. Semilir sang bayu menerbangkan debu-debu di musim kemarau yang kering. Suasana pagi tak sedingin dulu sewaktu pepohonan masih banyak tumbuh di lereng pegunungan.
Sinar sang surya hangat-hangat kuku menerpa raga setiap siswa yang berbaris di lapangan. Pagi ini kegiatan Jum'at Sehat disepakati dengan kegiatan jalan santai.
Semua siswa berbaris rapi sesuai kelompok kelas dan didampingi oleh wali kelas. Perjalanan pun di mulai setelah semuanya sepakat menuju ke selatan. Kali ini tujuan jalan sehat ke desa wisata.
Di desa Pule, kecamatan Loceret, kabupaten Nganjuk, telah resmi dikukuhkan sebagai salah satu desa wisata sejak ditemukan sebuah goa beberapa bulan lalu oleh para mahasiswa KKNT Unesa.
Goa Tjokro Woro yang berada di dekat perumahan penduduk ini kondisinya masih sangat sederhana. Lingkungan di sekitarnya pun masih alami. Banyak bebatuan besar di tepi jalan menuju mulut goa. Rumpun bambu dan berbagai jenis tumbuhan khas lereng pegunungan pun menjadi pesona asli desa Pule ini.
Para siswa SMPN 2 Loceret dengan semangat terus berjalan dari lokasi sekolah hingga tiba di depan goa. Sebagian beristirahat, sebagian lainnya melihat-lihat lokasi di dalamnya. Beberapa lampion warna merah menghiasi halaman goa. Sebilah bambu panjang dipasang di depan goa sebagai penopang dan tempat berpegangan saat menaiki tangga menuju mulut goa yang berada agak tinggi dari jalan utama.
Berhenti sejenak di depan goa, para pengunjung dapat menikmati keindahan pemandangan hutan jati dan desa seberang. Sayangnya masih kemarau, sehingga yang terlihat hanyalah hamparan hutan yang kering kerontang.
Setelah dirasakan cukup, perjalanan pun dilanjutkan lagi. Menuruni lereng pegunungan menuju ke sekolah kembali. Tetapi kali ini perjalanan tidak lagi beriring-iringan seperti saat berangkat. Beberapa anak ada yang singgah ke rumah teman yang berada di sekitar goa. Ada juga yang singgah di warung makan sekedar untuk membeli minuman.
Masyarakat sekitar tampak gembira menyambut kehadiran para siswa. Beberapa guru pun berhenti, sejenak bersilaturahmi dengan warga sekitar. Sebagai wali kelas, saya sendiri sengaja mampir ke rumah orang tua siswa. Kebetulan orang tua siswa tersebut juga alumni dari SMPN 2 Loceret. Sejenak melepas rindu setelah berpuluh tahun tak pernah bertemu.
Beberapa anak mengajak saya melewati jalan pintas. Saya mengira jalan tersebut melewati jembatan kecil yang terlihat saat berangkat. Ternyata mereka mengajak saya melewati belakang rumah masyarakat. Turun ke sungai dan berjalan melintasi bebatuan yang berserak.
Air mengalir cukup jernih. Seorang ibu sedang duduk sambil mencuci pakaian. Bagaimana saya dapat diam? Sebentar sudah tiba di tengah sungai dan saya pun berhenti untuk mengambil dokumentasi.
Sungai masih cukup bersih walaupun ada sampah di sekitarnya. Dengan melihat kondisi ini, banyak ide pun mulai bermunculan di kepala. Bagaimana bila suatu hari dapat berperan serta membantu masyarakat menjaga kebersihan sungai dan lingkungan di sekitar goa? Betapa Nganjuk benar-benar menjadi tempat wisata yang penuh pesona. Selain ada air terjun Sedudo, Air Merambat Roro Kuning, Goa Margo trisno, juga ada Goa Tjokro Woro yang terjaga keasriannya. Mari, lindungi bumi dengan menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan. Jadikan tanah kelahiran sebagai surga yang nyaman.
13 Oktober 2023
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen ulasannya, Bunda. Salam literasi