Nur Rohmah

Guru SMKN 1 Sintang...

Selengkapnya
Navigasi Web

Jembatan Rizki (92)

#Tantangan Menulis Gurusiana hari ke 92

Jembatan Rizki

Lelahku memandang kotaku

Sedih, haru, bercampur tangis

ini sudah beberapa kali ku lihat

Lumpuh, luluh dikarna keganasan api

Oh kotaku mengapa ?

Mengapa terjadi seperti ini

Serentak, berderet, menghancurkan bangunan

Turut ku berduka untuk kotaku

Hanya Tuhan yang tahu

Hikmah dari musibah ini

Ruko dan pasar sebagai jembatan rezeki

Bersih tak tersisa

Kini pijakan mana

Sebagai pengais rezeki

Kotaku Sintang tetaplah

Aman, damai dalam lindungannmu

Rizki Bridge

I'm tired of looking at my city

Sad, emotional, mixed with tears

I have seen this several times

Paralyzed, melted by the ferocity of the fire

Oh my city why?

Why did it happen like this

Simultaneously, lined up, destroying buildings

I mourn for my city

Only God knows

Lessons from this disaster

Shophouse and market as a bridge of sustenance

Nothing left clean

Now where

As a source of sustenance

My city of Sintang remains

Safe, peaceful under its protection

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen puisinya, Bunda. Sukses selalu. Salam literasi.

14 Aug
Balas

Alhamdulillah

14 Aug

Aamiin

14 Aug

Salam literasi juga

14 Aug



search

New Post