Nursaniah Pasri

Nursaniah Pasri lahir di sebuah kota kecil Padangsidimpuan 46 tahun yang lalu. Selain mengadu kepada Allah, pensil dan kertas adalah sahabat setia saat didera s...

Selengkapnya
Navigasi Web
Lagu Hits Versus Lagu Wajib
Hari ke 42

Lagu Hits Versus Lagu Wajib

Siang yang terik, setelah menyelesaikan urusan dinas, saya, pimpinan dan dua rekan kerja lainnya membelokkan mobil ke arah sebuah rumah makan khas Melayu di kawasan Sei Panas. Kami menyukai tempat ini karena lokasinya yang strategis, parkiran yang cukup luas serta penyajian makanan prasmanan yang memberi nuansa seperti sedang makan di rumah sendiri. Menunyapun sesuai selera, masakan kampung yang mengobati sedikit kerinduan pada masakan orangtua nun jauh disana.

Kehadiran kami disambut ramah pegawai dan pemilik rumah makan yang hampir mengenali seluruh pelanggannya. “Sile sile ...encik dan puan”. Sapanya penuh kekeluargaan. Setelah mencuci tangan di sebuah wastapel di pojok ruangan, kamipun segera mengambil makanan sesuai menu pilihan masing dan memilih sebuah meja yang letaknya agak ke dalam. Baru menyelesaikan beberapa suapan tiba-tiba sebuah suara merdu seorang pemuda belasan tahun merebut perhatian kami. Diiringi alunan gitar yang selaras pemuda itu melantunkan beberapa lagu dari album Iwan Fals, dan sepertinya suara serak dan iringan gitarnya telah mencuri hati para pengunjung rumah makan. Makin memukau dengan sajian lagu One Margarita-nya Luke Bryan ditutup dengan Hard to Forget milik Sam Hunt . Semua nampak terbawa termasuk rombongan keci kami.

Sang pemuda mulai mengitari meja demi meja sambil mengucapkan terima kasih saat pengunjung memasukkan lembar demi lembar rupiah ke dalam kantung kecil yang ia sodorkan. Tiba di meja kami, atasan saya menarik selembar uang merah yang masih sangat mulus, meletakkannya di atas meja sambil merequest sebuah lagu. “ Bapak ingin mendengar kamu menyanyikan Lagu Indonesia Raya.” Kami bertiga terkejut lalu berucap hampir bersamaan, Alhamdulillah ternyata tantangannya hanya itu,” Sang pemuda garu-garuk kepala. Bolak balik iya mencoba kunci nada. Lalu dengan groginya berkata, “Kalau salah dikit dikit ga papa ya pak..., kalau baitnya ketukar- tukar harap dimaklumi ya pak..., dan banyak lagi pengantar yang menggambarkan ketidakyakinannya untuk membawakan lagu permintaan pak pimpinan. Saya sedih, ntah apa yang ada dalam pikiran generasi ini. Sebuah lagu yang diciptakan dengan segenap rasa yang membuat jiwa bergetar saat menghayatinya justru terlupakan karena perasaan yang terlalu biasa. Semoga jiwa nasionalis generasi muda tak hilang oleh gempuran kecanggihan zaman now.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Yaah..itu hubungannya dengan rasa nasionalisme bu..kita sebagai guru harus selalu mengingatkan untuk menyanyikan lagu itu,,misalnya saat diberi tugas yang menyenangkan

13 Sep
Balas

Setuju pak...semoga lagu lagu wajib masih mempunyai tempat di hati generasi miuda kiat. salam sukses

14 Sep

Semangat berliterasi, semoga sukses selalu. Amin.

14 Sep
Balas

Tksh pak...

14 Sep

Lagu wajib sudah tak wajib lagi dalam kurikulum sepertinya, bunda. Akibatnya generasi milenial menjadi asing dengan lagu2 tersebut. Kisah yg patut kita renungi, sukses selalu bunda

14 Sep
Balas

Iya bun, kita harus menanamkan kembali kecintaan generasi muda pada lagu Nasional. Tksh kunjungannya.

14 Sep

Kerenn bu...sukses selalu

13 Sep
Balas

Tksh bun...salam literasi

13 Sep

mantap ceritanya, perlu dibangkitkan kembali lagu2 nasional kita

13 Sep
Balas

Setuju bunda, harus semangat menumbuhkan jiwa nasionalisme, salam literasi

13 Sep

Tulisan yang inspiratif bunda. Mengingatkan kita agar generasi penerus bangsa menghargai perjuangan dan pengorbanan serta sejarah Indonesia.

13 Sep
Balas

Setuju sekali bunda, tksh apresiasinya...

13 Sep

Banyak generasi muda sekarang yg tdk hafal lagu wajib. Memprihatikan memang, tapi jangan salahkan mereka, kita jg berperan.

14 Sep
Balas

Benar pak, harus lebih banyak aktivitas yang membuat anak anak familiar lagi dengan lagu lagu Nasional, termasuk memutarnya setiap hari menjelang bel masuk sekolah berbunyi...

14 Sep

Keren

13 Sep
Balas

Tksh bun...

13 Sep

Semangat nasionalisme semoga tak kan hilang, keren bunda, izin sdh saya follow bunda

13 Sep
Balas

Setuju bun, smg kita bisa ambil bagian ya bun...

13 Sep

Bagus banget Bun

13 Sep
Balas

Tksh bunda, salam literasi...

13 Sep



search

New Post