Nursaniah Pasri

Nursaniah Pasri lahir di sebuah kota kecil Padangsidimpuan 46 tahun yang lalu. Selain mengadu kepada Allah, pensil dan kertas adalah sahabat setia saat didera s...

Selengkapnya
Navigasi Web
Merindu

Merindu

Merinduimu adalah takdir

yang mengikutiku laksana bayangan

tak usang

seiring usia yang menua

.

Merinduimu laksana nafas

yang tak putus

sebelum jasad tinggalkan raga

.

Merinduimu ibarat angin

Mengembara di sela daun

Tanpa tahu kapan terhenti

hingga Allah pertemukan kita kelak

di Jannah-Nya

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren puisi ibu. Puisi merindu mantap. Salam literasi.

13 Feb
Balas

Terimakasih apresiasinya bun, salam sukses...

15 Feb

Puisi yang manis dan syahdu,... Salam sukses selalu.

03 Feb
Balas

terimakasih atas apresiasinya pak, masih belajar dan terus belajar...hehe

03 Feb

Puisi yang indah, sukses selalu Bunda.

03 Feb
Balas

Terimasih apresiasinya bun, salam literasi...

03 Feb

Terimakasih atas apresiasinya bunda...salam sukses kembali

26 Feb
Balas

Menyimpan rindu memanglah sangat berat. Hanya dengan berpasrah pada-Nya, semua kan terasa ringan. Puisi yang syahdu. Sukses selalu ya Bund

25 Feb
Balas

Terimakasih atas apresiasinya bunda, salam sukses kembali...

26 Feb



search

New Post