Nursaniah Pasri

Nursaniah Pasri lahir di sebuah kota kecil Padangsidimpuan 46 tahun yang lalu. Selain mengadu kepada Allah, pensil dan kertas adalah sahabat setia saat didera s...

Selengkapnya
Navigasi Web
Pupus Harap

Pupus Harap

Tiap detik kumerindu

Seperti denyut nadi yang setia pada jeda

Ritme kalbu yang tenang

dalam lembar biru hati yang merona

mengalir seadanya

Disana….

Apakah kau merasakan yang sama?

atau denyutmu telah berubah

lebih liar mengejar mimpi?

Mencampakkan angan akan kehidupan bersahaja yang dulu kita impikan

Sudah sekian purnama

Kuharus tapaki jalan sunyi ini

tanpa sentuhanmu

tanpa ulas senyum yang membias segala rasa

ragamu bisa pergi

tapi sukmamu…

kan slalu terikat erat dalam hela nafas

Kekasih …

Mimpi yang kau kejar kan trus menjauh

selama jiwa yang kau semai dulu

masih kau biarkan

terpasung dalam kubang kepedihan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

lelah menjalani penantian tak berujung

25 Jan
Balas



search

New Post