Nursih Widhayanti

Guru IPA di SMP Negeri 2 Parittiga Kab.Bangka Barat ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Tiga Program Penting
Almahyra Fatimah Shanum

Tiga Program Penting

Aku merasa persalinanku sudah dekat, mungkin besok atau bisa saja malam ini. Karena flek mulai keluar dari sore. Tas persiapan bayi yang sudah kupersiapkan dari sebulan yang lalu ku letakkan di samping pintu keluar. Zain dan Azmi yang tidak tidur siang sudah ku prediksi pasti Jmereka berdua lebih cepat tidur malam ini. Kusampaikan pada suamiku untuk siaga malam ini. Adikku Andra juga kutugaskan sebagai sopir jika sudah waktunya nanti mengantarku ke klinik bersalin. Tegang saat ini yang kurasa. Sambil mengingat-ingat pengalaman ketika melahirkan Zain dan Azmi. Doa yang pernah sahabatku Eli dan Eci berikan langsung ku baca dan selalu kuulangi.

Tepat pukul 22.00 dua anakku baru tidur. “Alhamdulillah..saatnya aku tidur, letih rasanya..” bisikku dalam hati.

Lima belas menit mataku terpejam. Tiba-tiba aku merasa ada guncangan dari perutku. Lima menit kemudian terasa air ketuban keluar. Langsung ku panggil suamiku untuk membangunkan adikku. Segera kami menuju Klinik Bakti Timah tak jauh dari rumah. Bapak dan Ibu sontak terbangun karena mendengar suara mobil tengah malam begini. Ibu langsung ikut masuk ke dalam mobil, sedangkan Bapak tetap dirumah sambil menjaga kedua anakku yang sudah tidur.

Tiga jam kemudian setelah melewati proses kontraksi yang terasa lama. Suamiku dan Ibu setia di sampingku menemani sampai anakku lahir. Hilang semua rasa sakit yang tadi mendera. Terbayar lunas setelah melihat dia dalam dekapan ibu Bidan. Hanya dengan izin dan kuasaNya semua ini berjalan dengan mudah, Alhamdulillah..

Setelah diazani oleh suamiku, dia tampak tenang setelah menangis lama. Ingin rasanya kugendong, tapi kondisiku belum memungkinkan. Aku teringat dengan riwayat dari Abu Hurairah ra berkata : bersabda Rasulullah SAW : “Tidak ada seorang anak Adam yang lahir kecuali dipegang setan, kecuali Maryam dan anaknya”. Azan dari sang ayah yang diperdengarkan di telinga kanan bayi, akan membuat setan-setan yang menyertai bayi tersebut lari terbirit-birit. Hal ini disebabkan rasa takut mereka atas lafadz Allah. Sehingga mereka tidak lagi mengganggu bayi yang baru lahir.

Inisiasi Menyusui Dini diintruksikan oleh Bidan yang mendampingi persalinanku. Bayi mungil ini tampak cerdas seolah mengerti apa yang diharapkan olehku dan Ibu Bidan. Dia menstimulus dengan cepat ketika didekatkan dengan kulitku.

“ASInya belum keluar ya Bu?” tanya Bidan kepadaku,

“Belum bu” jawabku pelan,

“Mbak Azmi dulu sampai berapa lama ASI nya?” tanyanya lagi

“Dua tahun enam bulan bu, susah nyapihnya, biar makin sehat aja doanya” jawabku seraya menambahkan.

“Semoga dedek kecil ini sampai dua tahun ya bu asi nya, tumbuh sehat dan cerdas biar kayak mbaknya” kata bu bidan

“iya bu.. Aamiin ya robbal alamiin..terimakasih bu sudah membantu saya” ucapku sambil tersenyum,

“Sama-sama bu, karena Ibu semangat jadi saya juga semangat mendampingi persalinan Ibu, mari kita ke ruang pemulihan ya Bu” jawab ibu bidan dengan ramah.

Dua hari kami menginap di Klinik ini. Besok pagi sudah diperbolehkan pulang. Sesuai dengan pernyataan Dokter ketika visit ke ruanganku.

Foto baby Alma yang tercute kukirim ke adikku, yang baru 3 hari balik ke Jogja Sebenarnya dia berharap aku melahirkan ketika dia masih disini. Apa hendak dikata..😄

*****

Ku buka kado dari Nuri yang tampak besar sekali.

“Subhanallah... Gabag..” seruku spontan 😀😀

Ibu Fawwazah ini seperti memiliki indera keenam, seolah tahu apa yang kubutuhkan. Target ASI 2 tahun untuk baby Alma menjadi doanya. Keajaiban ASI sudah sangat kurasakan dalam diri Azmi. Dia lebih lincah, cerdas dan jarang sakit. Hari-harinya tampak ceria dan luwes berbicara. Kebiasaan cerewetnya yang membuat mbah kakung cepat kangen jika dua hari Azmi tidak menemuinya dirumah.

Kado lain begitu berkesan dari teman-teman kerja di sekolah, Bouncer warna pink sepertinya menunggu sang bayi untuk menempatinya. Salam spenda parti..joss 😍

“Alhamdulillah, jazakumullah khairan katsiran, aamiin ya Robbal alamiin” doaku dalam hati.

Grup WA Cewe Labil (dulu) pun telah kukabari, ucapan selamat dan doa mereka sematkan dalam kalimat-kalimat yang indah. Saling mendoakan dan berbagi kebahagiaan telah menjadi komitmen disaat dulu sebelum berpisah dari tanah Jogja.

*****

Alhamdulillah wa syukurillah..

Kupandangi wajah baby Alma, ShadaqAllah.. Maha Benar Allah. Sepatutnya bertambahlah ketakjuban dan keyakinan. Indah dan cantik di awal kehidupannya. Memiliki tiga buah hati yang sangat membesarkan jiwa, rahmat yang menyelimuti keluarga kecilku. Menjadikan anak sejuk dipandang mata, qurrata ‘ayun.

Tangisnya yang masih mungil kudengar, jika sudah begitu pasti mbak dan mas nya langsung datang menghampiri adiknya.

****

Hari ini hari pertama aku menyelesaikan masa cuti bersalin tiga bulan lamanya. Tugasku sebagai guru mewajibkanku untuk kembali ke siswa siswiku. Baby Alma sudah kupercayakan di pengasuhan Bude Irna dari pukul 06.40 sampai siang nanti. Lima botol asi perah sudah kusiapkan dalam tas Alma.

“Jangan lupa ya Bude, kalau Alma sudah mulai minum susu, Bude perdengarkan ke Alma kalimat Bismillah dan Alhamdulillah ya” pesanku dengan hati-hati. Aku agak khawatir dengan permintaanku ini akan membuatnya bude Irna tersinggung. Tapi sempat kuperhatikan wajahnya menunjukkan ekspresi biasa saja.

Alma sudah berada di gendongan Bude Irna untuk menuju rumahnya, secepatnya aku bersiap menuju sekolah.

“Bismillahitawakkaltu ‘alallahi lahaula wala quwwata illabillah, Hasbunallah wa ni’mal wakiil ni’mal maulaa wa ni’mannasiir “.

Dua puluh menit di perjalanan lebih dari cukup untuk mendapatkan suplay oksigen kualitas premium. Hutan-hutan hijau di perbatasan tiap desa masih tampak asri walaupun sebagian sudah terpapas oleh perkebunan sawit dan kegiatan penambangan timah mini oleh penduduk sekitar. Aroma embun pagi di dua titik area hutan yang kulalui selalu membawa hawa sejuk di hidungku. Sekitar dua detik aku mengambil napas dalam-dalam setelah membuka kaca helmku.

Dari buku yang kubaca tentang dahsyatnya shalat subuh, melalui bernapas dalam, maka kecepatan peredaran darah dalam otak akan bertambah. Ini berarti akan menambah darah pada otak secara cepat sehingga akan menimbulkan perubahan cepat dalam adaptasi otak. Para illmuan sepakat bahwa pagi hari adalah kesempatan terbaik untuk menghirup oksigen jernih, dimana porsi tertinggi dari ozon di udara adalah waktu setelah fajar.

Gemulai lembut gerakan pepohonan di sepanjang jalan ini mengingatkanku tentang kisah tunduknya semua tumbuhan dan hewan di muka bumi ini, yang sejatinya bertasbih memuji Allah SWT seperti disebutkan dalam QS Al-Isra:44 yang artinya “Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tidak ada sesuatu pun melainkan bertasbih memujiNya, tetapi kamu tidak mengerti tasbih mereka. Sungguh, Dia Maha Penyantun lagi Maha Pengampun “.

“Alhamdulillah ya Allah..segarnya udara ini” ucapku pelan.

Jam pertama aku tak ada jadwal mengajar, akhirnya kubuka laptop untuk buat soal UAS kelas IX yang belum sempat kuselesaikan.

Sekitar pukul 11 siang aku menuju perpustakaan. Wajib kusapa Bu Sulia, untuk meminta izin meminjam ruang kecil tempat menyimpan buku-buku lawas milik sekolah. Ruang kecil ini adalah tempatku untuk fokus memerah ASI dengan target sekitar 250 ml. Hanya dengan kuasaNya aku bisa rutin mengumpulkan tiga botol asi ini sewaktu di sekolah untuk persediaan baby Alma. Ku kuatkan tekadku demi bekal kekebalan aktif di dalam tubuhnya. Menurut beberapa literatur, ASI merupakan imunisasi alami bagi bayi karena dapat melindungi bayi dari berbagai infeksi dan alergi. Di Al-Qur’an disebutkan dalam beberapa surat tentang kewajiban menyusui anak. Diantaranya QS Al-Baqarah:233, QS Luqman : 14, dan QS Al-Ahqof:15. Sedemikian sempurnanya Allah SWT mengatur kehidupan manusia khususnya dalam hal menyusui anak. Allahu akbar.

***

Kubuka kulkas untuk mencari bahan makanan Alma. Hari ini tepat dia berusia enam bulan. Saatnya memberikan makanan pendamping ASI untuknya. Ku rebus beras bersamaan dengan kentang, ubi ungu, dan wortel. Setelah rebusan terlihat kental kumasukkan daun ubi muda yang kuambil dari kebun kecil di belakang rumah. Kutambahkan lagi air sedikit agar tidak kering rebusannya. Gula jawa oleh-oleh Ibu dari Jogja kucuil kecil dan kucemplungkan ke panci masakan baby Alma.

Alma masih tidur nyenyak di kamar, tak sedikitpun dia terganggu dengan suara nyanyian Azmi yang nyaring di ayunan teras. Desingan suara blender mengaduk halus makanan Alma. Sembari menunggu Alma bangun, kusempatkan untuk menyeterika jilbab bulek Niti yang akan kugunakan ke sekolah. Hari ini jadwal visitasi dari asessor. Oleh ibu pejabat teras diinstruksikan untuk seragam memakai baju putih dan jilbab berwarna gelap.

*****

Kukatakan pada Alma “MPAsi pure buatan Ibu ini adalah makanan pertamamu Alma sayang.. Bismillahirohmanirrohiim.. makan yang lahap ya, tumbuhlah sehat, cerdas dan salehah, Ibu, mbak, mamas dan Ayah mencintaimu Alma....”

Alma tersenyum manis melihatku berbicara dihadapannya. Walaupun dia belum mengerti maksudku, aku yakin suatu saat dia dewasa nanti pasti bertanya “Ibu, dulu aku makanannya apa ketika umurku enam bulan?”

Akan kujawab dengan penuh cinta “Alma..makanan yang ibu berikan sudah pasti terbaik karena ibu masak sendiri dengan bahan-bahan yang sehat dan bergizi untukmu, sama dengan mbak Azmi dan mas Zain”

Bayanganku Alma akan memberikan pelukannya untukku, sambil membisikkan ke telingaku “Aku menyayangimu Ibu”.

Indahnya lamunanku seketika berhenti setelah sadar MP3 Muzzamil Hasballah di smartphoneku selesai di QS An Nur ayat 35-37. Kulanjutkan ke QS Al Kahfi sambil kuayunkan lagi Alma yang masih nyenyak. Rentang waktu dia tidur selama satu jam setengah cukup untukku leluasa memasak dan mencuci.

Membiasakan Alma tidur dengan memperdengarkan lantunan ayat suci Al Quran sudah menjadi pilihanku sejak Mas Zain bayi. Untuk menyanyikan lagu-lagu aku tak bisa. Pernah dulu mengayun Zain malah lagu wajib nasional yang kunyanyikan, Ibu tertawa tak sudah-sudah.

Dari artikel yang pernah kubaca ternyata Al Qur’an lah yang memiliki kemampuan dan mempengaruhi kecerdasan anak. Apabila dibaca dengan tajwid yang benar dan tartil yang baik, maka gelombang yang muncul bisa mempengaruhi kecerdasan anak. ShadaqAllah.. Maha Benar Allah..

#diary realita n harapan

#cerpen parenting

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post