Nur Sofiah

Perempuan biasa-biasa saja yang lahir di kota Pahlawan....

Selengkapnya
Navigasi Web
KIDS ZAMAN NOW

KIDS ZAMAN NOW

Ini nyata adanya.

Cerita ini bukan berita hoax, berita viral di sosmed, atau isapan jempol. Selama ini, sering kudapatkan kiriman hasil ulangan siswa dengan jawaban yang nyleneh -istilah jawa: nganeh-nganehi. Sekilas memang nampak lucu. Tetapi setelah dipahami betul, terkadang miris rasanya.

Sabtu, ini adalah hari cantik buatku karena kegiatan sekolah tidak sepadat biasanya. Selesai acara silahturrahmi rutin di rumah salah seorang guru TK, satu yayasan dengan sd-ku mengajar dan ngumpul teman-teman tutor rumah matematika, aku bisa bobok manja. Jarang-jarang bisa tidur siang seperti hari ini. Begitu bangun dan membuka grup whatsapp sekolah, aku kemekel sendiri. Sebuah kiriman foto dari seorang ustazah sekaligus mahmud -istilah di MG untuk mama muda, dengan capture "Jawabannya betul tapi efek sering nonton TV".

Kubalas, "kids zaman now.... (imoticon tertawa menangis)" Kenapa aku tertawa? Kok ya lucu, anak kelas satu kok bisa jawab, melihat jodoh wasiat bapak. Kalo jawabannya menonton upin&ipin, spongebob, atau voice kids junior masih wajarlah. Lha ini, siswa kelas satu, jawabnya sudah kelas berat, maksudnya kelas dewasa. Karena setahuku, ini sinetron dewasa.

Ini jawaban soal ulangan semester, istilah sekarang PAS. Ini adalah soal TIK.

Soal di ulangan : Apa fungsi televisi?

Jawaban : melihat jodoh wasiat bapak.

Coba bayangkan! Anak-anak ini masih polos. Sesuai dengan kepolosannya, ia tuliskan jawaban apa yang telah terekam dalam memorinya di kertas ulangan itu. Wah, berarti film jodoh wasiat bapak ini telah melekat di memorinya. Ini benar-benar menyesakkan dada.

Aku pernah sekilas melihat film ini di TV tapi lupa tentang apa. Aku jadi penasaran. Untuk menjawab rasa penasaranku, kucoba browsing. Wow, aku semakin dibuat terkejut. Ini adalah sinetron di stasiun TV swasta. Sinetron yang berbau horor dan komedi dan ditayangkan malam hari. Ini bukan tontonan anak-anak lagi tapi orang dewasa. Ceritanya juga berbau horor. Inilah salah satu sebab si anak menjadi penakut. Ya, terjawab sudah.

Huh, rasanya miris juga. Begitu besar pengaruh televisi terhadap perkembangan anak. Ini, baru satu di antara anak-anak yang seharusnya mendapat pendampingan saat menonton televisi. Televisi tak sekadar sebagai tontonan, tapi bisa dijadikan tambahan wawasan dan pengetahuan, pengembangan bakat apabila ada pendampingan kepada si anak saat melihatnya. Dan tv juga berdampak buruk bagi anak-anak yang tidak mendapat pendampingan orang tua. Ini sepenuhnya bukan kesalahan si anak. Mereka melihat karena setiap acara di tv memiliki daya tarik tersendiri, tanpa berfikir dampaknya. Ajaklah anak-anak menonton acara sesuai dengan usianya.

Pikiranku jadi kemana-mana. Ini baru televisi, layarnya besar. Orang tua masih bisa melihat apa yang ditonton oleh si buah hatinya. Padahal jamak orang tua memfasilitasi anak-anak mereka dengan hp. Ya, hp yang full aplikasi. Oh... Tuhan, kids zaman sekarang sudah pegang hp sendiri. Sejak balita saja sudah disuguhi hp. Ketika emaknya ditanya, dengan enteng menjawab, "kalau dipegangi hp, anakku jadi diam. Nggak kemana-mana. Jadi saya bisa menyelesaikan pekerjaan rumah. Nggak khawatir. Dia juga nggak minta keluar rumah." Jawaban yang masuk akal juga sih. Tapi mama, mereka ini masih anak-anak. Mereka bertingkah, "nakal", itu bagian dari proses pertumbuhan, perkembangan, dan bersosialisi. Jika dikaji lebih lagi, dampaknya luar biasa.

Ups kembali ke topik semula, mari kita dampingi anak-anak kita saat menonton televisi. Jika anda terlalu sibuk dan tidak bisa mendampinginya, sebaiknya jual saja televisi anda atau sumbangkan ke sekolah anak anda agar lebih berguna, dimanfaatkan guru sebagai media pembelajaran. Jadi, keren kan!

Sudahkah anda mendampingi putra/putri anda menonton televisi?

Sby, 9122017

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

tulisannya gurih dan kemriyuk. renyah rasanya

09 Dec
Balas

Ada rasa kangen membuncah ketika jari ini belum menulis untuk paklek ups gurusiana

09 Dec

Salam Kenal Alhamdulillah kami sudah putus hubungan dengan TV jawaban ini jadi fakta kalau orang tua kecolongan, tidak bisa mendampingi anak menonton TV

10 Dec
Balas

Salam kenal juga bun.... Wow, keren.

10 Dec

Waduh kalah sama anak ini, saya gak pernah nonton TV...

10 Dec
Balas

Mantaaappppp

10 Dec



search

New Post