Hari ke-6

#tantanganmenulisgurusiana

Beberapa kali kami melakukan diskusi tentang segala fenomena yang terjadi saat ini. Kami hanya bertiga tapi jangan salah ketika sudah berdebat suaranya seperti anak kucing yang berebut makanan dari induknya. Tak mau kalah, beberapa jurus jitu saya keluarkan tapi tetap saja saya kalah dalam perdebatan itu. Sebenarnya bukan masalah menang atau kalah justru banyak ilmu yang saya dapat dari mereka berdua.

Salah satu nyeletuk, "Sekolah itu tidak penting." Dia menyampaikannya disertai argumen-argumen yang menguatkan, seperti pendapatnya tentang banyak hal yang bisa kita ketahui lewat mbah google, siswa bisa mengupgrade ilmu dari berbagai sumber di internet, dan sebagainya. Saya menyanggah hal tersebut. Menurut saya, sekolah tetaplah penting. Tidak mau kalah, saya pun memberi beberapa alasan mengapa sekolah itu penting. Teman satunya pun sepakat jika sekolah itu tidak penting tapi dia lebih bijaksana dengan mengatakan bahwa sekolah itu perlu tetapi tidak penting. Menurut saya, mereka berdua sama saja.

Setelah berdebat dan saling memberikan alasan-alasannya, saya kalah. Mereka menang bukan berarti ungkapan yang disampaikan mengenai sekolah itu tidak penting benar hanya saya tidak bisa menunjukkan alasan-alasan yang tepat. Dari sini saya sadar, ini semua terjadi karena saya kurang membaca sehingga banyak hal yang belum saya ketahui. Pernyataan saya tidak salah hanya penguatan terhadap pernyataan saya kurang.

Membaca itu penting agar kita bisa menyampaikan logika berfikir lebih mendalam dalam memberikan solusi terhadap satu permasalahan. Terima kasih sahabat, kalian berdua telah memberiku ilmu baru hari ini.