Yuk, Puasa Syawal!

Ramadhan telah usai. Sebulan penuh kita digembleng, ditempa untuk menjadi orang bertaqwa. Iedul Fiti pun telah kita lalui. Orang bilang itu ‘Lebaran’. Semua orang berbahagia menyongsongnya. Makanan, kue-kue, tak ketinggalan baju baru akan disediakan untuk menyambutnya.

Namun tahukah kita, para ulama salaf justru sebaliknya. Mereka bersedih karena kehilangan bulan yang penuh berkah. Mereka merasa ibadah yang dilakukan di dalamnya belum sempurna. Mereka rindu untuk selalu bertemu dengan bulan mubarok ini.

Rasa rindu yang belum hilang itu mereka obati dengan mengikuti sunnah Rasulullah SAW yakni dengan berpuasa sunnah Syawal enam hari. Hal ini berdasarkan sebuah hadis yang berbunyi

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

“Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.” (HR. Muslim no. 1164).

Kok bisa ya? Bagaimana rinciannya? Sebuah hadis menyebutkan :

عَنْ ثَوْبَانَ مَوْلَى رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- عَنْ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- أَنَّهُ قَالَ « مَنْ صَامَ سِتَّةَ أَيَّامٍ بَعْدَ الْفِطْرِ كَانَ تَمَامَ السَّنَةِ (مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا) »

Dari Tsauban, bekas budak Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Barangsiapa berpuasa enam hari di bulan Syawal setelah Iedul Fitri, maka ia telah menyempurnakan puasa setahun penuh. Karena siapa saja yang melakukan kebaikan, maka akan dibalas sepuluh kebaikan semisal.” (HR. Ibnu Majah no. 1715. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini shahih).

Berdasarkan hadis di atas disebutkan bahwa setiap kebaikan akan dibalas minimal dengan sepuluh kebaikan yang semisal. Ini menunjukkan bahwa puasa Ramadhan sebulan penuh akan dibalas dengan 10 bulan kebaikan puasa. Sedangkan puasa enam hari di bulan Syawal akan dibalas minimal dengan 60 hari (2 bulan) kebaikan puasa. Jika dijumlah, seseorang sama saja melaksanakan puasa 10 bulan + 2 bulan sama dengan 12 bulan. Itulah mengapa orang yang melakukan puasa Syawal bisa mendapatkan ganjaran puasa setahun penuh.

Melihat begitu besar pahalanya, apakah kita tidak tertarik untuk melakukannya? Godaan memang besar karena dimana-mana kita saksikan banyak hidangan lezat yang menggiurkan. Namun jika kita mengingat balasan yang akan diberikan Allah kepada kita tentu kita akan memilih akhirat yang kekal daripada dunia yang hanya sementara.

Berat memang, karena ada sebuah hadis yang menyatakan:

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « حُفَّتِ الْجَنَّةُ بِالْمَكَارِهِ وَحُفَّتِ النَّارُ بِالشَّهَوَاتِ ». Dari Anas bin Malik radhiyallahu anhu, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: "Surga itu diliputi dengan hal-hal yang tidak menyenangkan, dan neraka itu diliputi hal-hal yang menyenangkan." (HR. Muslim IV/2174 no.2822, At-Tirmidzi IV/693 no.2559, dan Ahmad III/284 no.14062)

Bagi yang belum ,yuk kita berusaha untuk mengamalkannya. Bagi yang sudah, semoga tetap istiqomah dalam pelaksanaannya.

Namun jangan lupa ya, bagi yang belum menqadha puasa Ramadhan, dahulukan qadhanya.

Sumber:

Semarang, 3 Syawal 1438 H/ 27 Juni 2017