PIAGAM LANGIT
PIAGAM LANGIT
Sembilan belas tahun yang lalu,dia salah satu murit yang tak terlalu banyak bicara,hanya sesekali lirikan matanya seolah meyakinkan aku bahwa dia juga berhak mendapat simpati dariku.
Sebagai guru baru,aku harus mengenali karakter,lingkungan keluarga,dan juga model belajar mereka,agar saya mampu menerapkan konsep dan metode pembelajaran yang efektif
Salah satu dari sekian siswa di kelas lima,dia anak yang memiliki karakter pendiam,tidak terlalu aktif.gaya belajarnya cenderung analytic.gaya belajar yang umum di miliki oleh siswa dengan karakter plegmatis.
Mohammad nur aly mohtadli,nama yang mungkin akan sulit aku sebutkan sebagaimana murit muritku yang lainya,jika Tuhan tidak mentakdirkan kami bertemu dan bersama dalam satu tim work.
Muridku sebagian besar hanya bisa aku ingat wajah dan karakternya,namun untuk menyebutkan namanya terkadang butuh waktu berjam jam agar memoryku bisa membuka brangkas file bio data mereka.ahhh....maklum,usiaku sudah tidak lagi muda.
Semua yang aku lakukan pada murid muridku mengalir begitu saja,mengikuti naluriku.belum ada konsep konsep pengajaran yang terencana dan terstruktur.karena kala itu aku yang hanya lulusan SMU,masih belum terbekali ilmu pendagogik dsb.
Meski dengan keterbatasan bekal ilmu,tidak lantas membatasi semangatku untuk memberikan pelayanan yang terbaik untuk anak anak didikku.beberapa program penyetaraan yang di selenggarakan oleh beberapa instansipun aku ikuti.
Tahun 1999,lembaga Madrasah masih di pandang sebelah mata oleh sebagian masyarakat.MI masih di identikkan dengan ketertinggalan,jenjang
karir pendidikan yang tidak menjajinkan,serta fanatisme berlebih bagi sebagian masyarakat kurang bisa di terima.
Di situasi inilah,kelas yang di dalamnya ada mohtadi ini mampu membuktikan pada masyarakat jika Madrasah sejatinya tidak kalah hebat dalam mencetak generasi dengan segudang prestasi.
Likah panggilan akrabnya,di bawah asuhan bu Ana Spd.di mana beliau salah satu guru IPA yang kala itu paling aku kagumi karena keilmuan dan dedikasinya,hingga terbukti mampu menghantarkan beberapa siswa meraih juara satu di ajang olimpiade MIPA yang di selenggarakan oleh Departemen Agama Tahun 2000.
Uut ,panggilan akrab yang masih aku ingat,juga salah satu peraih kejuaraan olimpiade matematika .puji rahayu,dan masih banyak lagi.
Prestasi prestasi yang mereka raih ini cukup membuktikan jika Madrasah mampu mencetak generasi juara.
Dan untuk muritku mohtadi ini,dia tidak masuk di jajaran para pemersembah piala,namun dengan gaya belajar analytic dan karakter plegmatisnya itu,ternyata talentanya baru terlihat saat ini,dimana aku dan dia sudah jadi partner kerja.
Dia maksimal dalam setiap pekerjaanya,sosok yang humble dalam tim,dan dia termasuk operator Madrasah terbaik di kecamatan.hampir seluruh tata administrasi,bahkan yang berkaitan dengan ketenagaan,dia selalu memberikan pelayan yang memuaskan rekan rekan kerjanya,tidak terkecuali aku yang nota bene guru sekaligus sekarang jadi partner kerjanya
Dalam mengemban amanah sebagai pendidikpun,dedikasinya tidak di ragukan.semua program madrasah yang di amanatkan, sedikitpun tidak ada yang terabaikan,professional mengemban amanah.
“Bu,ada salam dari teman teman alumni se angkatan kulo”.sembari dia menyebutkan satu persatu teman teman seangkatanya yang sukses meniti karir maupun bisnisnya.
“Wa alaikum salam,sampaikan salam balik dariku buat mereka pak moh,semoga ilmu yang mereka peroleh manfaat,berkah,dan kesuksesan yang mereka raih semoga kesuksesan yang membawa kebaikan dan kebermanfaatan.”
“Aamiin,terima kasih doanipun bu.”sembari dia angguk anggukkan kepalanya.
“Bu,teman teman satu kelas kulo banyak yang sukses berkarir,hanya saya ya bu yang biasa biasa saja”,sembari ia kernyitkan mulut dan keningnya,seolah mengharap ada pernyataan dariku untuk menguatkan semangatnya.
“Siapa bilang samean biasa biasa saja,banyak hal yang saya tidak bisa menjadi bisa yo karena bimbingan samian,banyak urusan lembaga yang mengharuskan campur tangan samian.lembaga akan sangat kehilangan jika samian tidak ada di sini,ini bukti bahwa samian itu tidak biasa biasa saja.”
Apapun profesi kalian murit muritku,selagi yang kalian lakukan adalah hal yang bermanfaat untuk orang lain,berarti kalian sudah luar biasa.apalagi samian pak moh,bagiku kamu bukanlah sosok yang biasa biasa saja,justru sebaliknya pak moh adalah sosok yang luar biasa.
Dan aku sebagai orang yang pernah menjadi bagian dari berprosesnya kalian menuju insan yang hebat,sangatlah bangga dan bahagia.Bagiku kesuksesan anak anakku dalam mempertahankan aqidahnya,menjaga ibadahnya bersama karirnya yang hebat,adalah PIAGAM LANGIT yang Allah anugerahkan.
"Salah satu piagam langit itu adalah kamu pak moh.Allah telah memberiku nikmat istimewa berupa kesempatan bisa menyaksikan,merasakan dan menikmati kehebatan muridku.aku bangga padamu wahai “ PIAGAM LANGITKU”.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap ulasannya
terima kasih bunda,salam literasi
Ulasan yg inspiratif. Terus semangat menulis ya Bun. Perlu perhatikan pengunaan huruf besar dan tanda baca.
Baarokallah,masukan yang sangat saya harapkan bunda,terima kasih motifasinya dan akan saya tunggu sharing sahring ilmunya.