Lulu Harahap

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Garis yang telah Digoreskan

Garis yang telah Digoreskan

Kita adalah sepasang resah yang mendesah dalam jiwa, yang saling berseteru tanpa saling menerka siapa yang sebenarnya paling terluka.

Apa yang diharapkan ketika kita bisa bersama tapi tak bisa bersatu? Rindu hanya akan jadi benalu yang terus hidup dalam luka sembilu. Lalu kita? Menjelma sepasang kekasih yang menghabiskan waktu bercumbu dengan curiga dan cemburu.

Selama ini, kita hanya menuduh jarak sebagai yang paling bersalah menghalang pandang. Tapi di luar semua itu, yang lebih kupahami adalah bahwa melawan jarak butuh biaya pun air mata yang tak pernah murah.

Tak perlu saling menyalahkan siapa yang sengaja melepaskan, siapa yang tak lagi memperjuangkan. Kita tak perlu berdebat tentang siapa yang lebih dulu berhenti mencintai, siapa yang kemudian memutuskan untuk pergi. Yang pasti, tak ada satu pun di antara kita yang mencoba bertahan lebih lama. Kita mungkin telah mengerti bahwa di antara kita, semua garis telah cukup jelas digoreskan. Pantai yang tak mungkin menjadi lautan adalah takdir.

Jangan terlalu mencintai kenangan di masa lalu, karena sebanyak apapun menyiraminya dengan harapan, sesering apapun memupuknya dengan doa, yang telah pergi tak akan pernah kembali dan yang telah mati tak bisa hidup lagi.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post