Kebanyakan orang-orang dengan Mental Illness merasa gagal dan ingin menyakiti dirinya sendiri, bahkan cenderung ingin bunuh diri. Bunuh diri adalah titik terakhir saat penderita MI merasa tidak dihargai, atau sudah pada puncak depresi terberatnya. Mental Illness isn't a joke.

Orang dengan gangguan mental dibilang gila. Depresi dibilang alay. Bunuh diri dibilang seperti tidak ada jalan lain, jauh dari Tuhan. Terkadang orang yang setiap hari hidupnya tertawa saja, terlihat tanpa masalah, padahal sebenarnya pura-pura bahagia, menyimpan luka di dalam.

Memerintahkan seseorang untuk bunuh diri, meski menuliskannya dengan nada bercanda itu berbahaya bagi mereka yang menderita Mental Illness. Penderita MI ada masalah sedikit saja, mendapat hate comment, langsung down, kemudian ingin bunuh diri. Jangan dianggap cari perhatian dan jangan diremehkan.

Mungkin hal atau ucapan komentar yang kita anggap remeh dan bercanda kalau dilakukan berkali-kali dan dalam jumlah yang sering, bisa membuat perasaan dan mental orang lain tersakiti, bahkan membunuhnya. Sudah banyak kasus bunuh diri karena cyber bullying.

Seorang artis yang masih muda, berprestasi, terkenal, good looking, punya banyak fans saja bisa mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri di tengah karir yang sedang bersinar. Mengapa?

Saya tidak membenarkan bunuh diri, tapi lebih aware dengan orang di sekitar bahkan ke diri sendiri, jangan sampai hal serupa terjadi. "Mendengarkan" adalah pertolongan pertama dalam mencegah bunuh diri. Terlihat biasa saja tapi membawa dampak bagi kehidupan orang lain.

Penderita Mental Illnes itu bisa jadi kita semua. Pembelajaran bagi kita bahwa status, harta, kepopuleran, tidak menjamin kebahagiaan. Meskipun dikelilingi orang-orang banyak belum tentu kita lepas dari rasa kesepian dan kesendirian.