Tantangan hari ke-77

#TantanganGurusiana

Di tengah Pandemi Covid-19 sejak 16 Maret 2020 sampai sekarang siswa dari SD sampai dengan perguruan tinggi harus belajar dari dari rumah. Semua itu untuk memutus mata rantai penyebaran virus tersebut. Adapun proses pembelajaran melalui Daring. 

KBM tetap harus berlangsung meskipun di luar jaringan. Untuk wilayah, peserta didik, guru, sekolah dengan kondisi tertentu yang tidak memungkinkan KBM Daring bisa dilakukan dengan luar jaringan dalam bentuk: (1) mempelajari buku paket yang tersedia di sekolah untuk bahan belajar di rumah; (2) mengirimkan materi dan tugas dari sekolah; (3) secara berkala peserta didik mengirimkan hasil pekerjaan ke sekolah/ petugas sekolah mengambil hasil pekerjaan; (4) belajar dengan bahan yang ada di rumah.

Dalam dialog interaktif pemapar dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah menyampaikan kebijakan belajar di rumah dengan penggunaan perangkat IT. Ada 4 nilai-nilai dasar kebijakan: (1) keamanan dan keselamatan peserta didik adalah yang utama; (2) sinergi antar lapisan masyarakat untuk percepatan penanganan Pandemi Covid-19; (3) satuan pendidikan harus menjadi pilar penting dalam membantu pemerintah untuk percepatan penanganan Pandemi Covid-19; (4) semangat dan motivasi belajar tidak boleh menyerah karena Pandemi Covid-19.

Desain konsep pembelajaran diselenggarakan secara kreatif, menyenangkan, menantang, dan melatih kemandirian. Bermakna, tidak menimbulkan kecemasan atau kepanikan. Tidak memberatkan peserta didik maupun orang tua/wali peserta didik. Bukan semata-mata mengejar pencapaian beban kurikulum.

Muatan pembelajaran diarahkan untuk mendorong warga sekolah untuk: teladan dalam pembatasan mobilitas di luar rumah, juru kampanye pencegahan penularan dan penyebaran Covid-19, pendamping masyarakat SD dalam membangun ketahanan psikologis, dan sebagai juru bicara untuk membangun kepercayaan masyarakat kepada pemerintah, bahwa pemerintah pasti bisa mengatasi Pandemi Covid-19.

Dukungan dari pemerintah tentang pembiayaan sehubungan dengan KBM Daring adalah sekolah dapat memberikan subsidi pulsa/paket data melalui dana Bos APBN. Termasuk juga untuk media pembelajaran Daring yang disepakati oleh sekolah dan siswa.

Disamping itu juga disampaikan, sesuai dinamika yang berkembang di lapangan terkait pelaksanaan kebijakan belajar di rumah antara lain: (1) keluhan guru memiliki kewajiban menyampaikan materi pembelajaran yang disebabkan penguasaan TIK oleh guru masih rendah; (2) belum semua guru memiliki kemampuan mengajar/menyampaikan materi ajar secara daring; (3) keluhan dari orang tua dan siswa karena banyaknya tugas, dan merasakan belajar di rumah terasa dipenjara; (4) adanya penambahan biaya yang harus dikeluarkan oleh siswa untuk dapat mengakses jaringan internet, khususnya bagi siswa dari keluarga kurang mampu; (5) perangkat KBM yang dimiliki siswa tidak seragam, dan kemampuan jaringan antar operator yang berbeda pada setiap wilayah geografis.

Semua itu tidak lepas dari kemauan dan kompetensi guru. Kompetensi guru sangat mendukung KBM Daring dan tantangan era industri. Dampak industri 4.0 bagi dunia pendidikan adalah pemanfaatan teknologi digital yang digunakan untuk proses pembelajaran, penyelesaian berbagai tugas dan peningkatan kompetensi guru. Disamping itu peran guru dalam membentuk karakter anak bangsa tidak boleh ditinggalkan. Budi pekerti, nilai kebaikan, empati sosial, membangun imajinasi dan kreativitas, serta mengokohkan semangat persatuan dan kesatuan bangsa.

Limpung, 8 Mei 2020