NURUL FITRIA

Nurul Fitria, lahir di Banyuwangi, 3 September 1978. Saat ini berprofesi sebagai guru di SMPN 2 SRONO, Banyuwangi. Menjadi guru adalah cita-cita mulai kecil, ka...

Selengkapnya
Navigasi Web
FENG SHUI
"YOUNGKOISHOW, BUPATI CUP 2018

FENG SHUI

Menurut Feng Shui, memelihara ikan Koi akan mendatangkan hoky. Ikan Koi yang dipelihara disarankan berjumlah ganjil, dan paling bagus berjumlah 9 ekor yang melambangkan keabadian. Hal itu dipercaya oleh istriku.

Jumlah Koi di kolam depan rumahku ada 10 ekor. Aku tidak percaya mitos bahwa memelihara koi harus ganjil. Aku membeli Koi yang ke-10 sembunyi-sembunyi dari istriku. Aku katakan pada istriku bahwa Koi itu titipan seorang teman, padahal aku sudah membelinya (hehehe..ini bukan untuk dicontoh), yang penting aku tidak pelit membelikan skin care buatnya.

Hampir tiga tahun memelihara Koi, istriku yang selalu memberi makan. Seringkali dia aku beri tahu bahwa memberi makan Koi cukup satu kali sehari. Tetapi istriku memberi makan dua kali sehari, bahkan lebih, dengan alasan ikan Koi-nya selalu "mangap-mangap", yang dianggapnya lapar, jadi seringkali makanan Koi ditaburkan diluar jatah jam makan.

Menurut logikaku terlalu sering memberikan makan Koi membuat air kolam cepat keruh dan membuat Koi rentan terinfeksi jamur. Meskipun filter kolam dilengkapi dengan lampu UV untuk sterilisasi, tetapi jadwal pengurasan setiap empat bulan sekali membuat aku selalu berpesan pada istriku untuk tertib jadwal memberikan makan Koi.

Sampai suatu hari, istriku wadul (mengadu) bahwa salah satu Koi kebanggaanku yang pernah menang di kompetisi kabupaten tubuhnya terluka sampai beberapa sisiknya terlepas. Hal ini membuat aku kecewa dan ngomel pada istriku, pasti akibat terlalu sering memberi makanan pada Koi, yang akhirnya air kolam cepat kotor.

Akhirnya atas saran seorang dokter hewan, Koi yang sakit kulit tersebut aku karantina dan diobati khusus jamur. Kurang lebih satu bulan, Koi itu akhirnya sembuh dan aku kembalikan ke kolam. Tentu saja istriku aku awasi dengan ketat untuk tidak memberikan makan diluar jam dan tampaknya dia mentaatinya.

Kurang lebih satu minggu para Koi dalam keadaan baik-baik saja, cuma sesekali ada Koi yang melompat ke permukaan air, aku menganggap wajar mungkin mereka sedang bercanda. Sampai pagi ini aku dikagetkan dengan penampakan gumpalan tanah di pinggir kolam, aku kira itu ular, aku dekati dengan membawa kayu siap memukul.

Betapa kagetnya aku, ternyata gumpalan tanah itu adalah ikan Koi terbesar yg aku obati dengan penuh cinta. Kenapa kok sampai melompat keluar kolam? Melihat badan ikan yang berlumuran tanah, hatiku sedih membayangkan Koi itu sebelum mati pasti menggelapar karena kehabisan Oksigen.

Saat aku lihat istriku keluar rumah, aku berpura-pura tegar dan mencoba bersikap biasa saja. Sebagai laki-laki aku gengsi terlihat sedih gara-gara Koi ku mati. Istriku mulai heboh bertanya ini dan itu...berisik (selalu dilengkapi teori-teori). Istriku mulai mengatakan teorinya bahwa ikan yang mati itu pasti kelaparan karena biasanya diberi makan dua kali sehari menjadi hanya satu kali sehari. Terlihat beberapa hari terakhir koi-koi itu sering melompat ke permukaan. Tentu saja aturan yang aku tetapkan untuk memberi makan Koi satu kali sehari menjadi terbantahkan. Dan sebagai laki-laki aku merasa gengsi untuk mengalah.

Akhirnya dengan dibantu istriku, aku kuburkan Koi kebanggaanku. Hatiku bertambah galau saat istriku berulang kali mengatakan kalimat bahwa Koi yang mati itu melompat karena lapar. Aku berfikir bagaimana caranya agar istriku tidak membahas lagi peristiwa Koi. Dan akupun mendapat akal. Karena dia percaya Feng Shui 9 Koi, aku katakan padanya bahwa ikan Koi di kolam yang berjumlah genap pasti akan berkurang satu. Dan koiku mati satu karena ikan di Kolam jumlahnya 10.

Aku tinggalkan istriku yang bersungut-sungut dan berpesan padanya "mulai hari ini Koi-nya diberi makan dua kali". Dalam batinku "Laki-laki harus menang". Tapi aku akui dalam hati teori istriku tentang pakan Koi adalah benar dan aku pun kapok tidak akan berbohong untuk membeli Koi yang ke-10.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Begitulah, ketika tangan sdh pegang tombol maunya apa saja ditulis dan betul, tuisan mengalir tanpa henti spt dirkulasi air di kolam koi.

03 Oct
Balas

Terima kasih atas motivasinya bapak, salam literasi.

04 Oct

Semangat....

03 Oct
Balas

Siap... terima kasih

03 Oct

Semangat....

03 Oct
Balas

Semangat....

03 Oct
Balas



search

New Post