Cara meredam marah ala Rasulullah:

1. Ta'awudz

Dan jika setan datang menggodamu, maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar Maha Mengetahui.” (QS. Al-A’raf: 200) ketika marah, ucapkan Ta'awudz, "Audzu billahimina Syaithooni roojiim

2. Diam

Jika salah seorang di antara kalian marah, diamlah.” (HR. Ahmad, 1: 239. Syaikh Syu’aib Al-Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan lighairihi). Jika dalam keluarga ada yang marah, diamlah, kalau di balas dengan marah, maka suasana akan semakin rumit, maka diam lebih baik, sampai hilang marahnya, ketika sudah redah marahnya, barulah di samo

3. Ambil posisi lebih rendah

Bila salah satu di antara kalian marah saat berdiri, maka duduklah. Jika marahnya telah hilang (maka sudah cukup). Namun jika tidak lenyap pula maka berbaringlah.” (HR. Abu Daud, no. 4782. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini shahih).

4. Wudhu

Sesungguhnya amarah itu dari setan dan setan diciptakan dari api. Api akan padam dengan air. Apabila salah seorang dari kalian marah, hendaknya berwudhu.” (HR. Abu Daud, no. 4784. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan).

Jaga diri, jangan sampai terlalu marah, boleh marah tapi sesuai dengan porsi dan keadaannya. Jika ada yang bersalah, perlu diingatkan dengan suara lantang, sedikit marah, agar ia tidak mengulangi perbuatannya.

Sumber https://rumaysho.com/19205-hadits-arbain-16-jangan-marah.html

_Berau, 4 Februari 2022, Jum'at.

#SalamLiterasi