Nurul Hidayah

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Lensa untuk Otak

Kita harus bersyukur dengan ditemukannya kacamata. Dengan barang sederhana itu, seseorang yang mengalami gangguan penglihatan dapat terbantu. Apa jadinya jika kacamata tak ditemukan? Saya sempat menyangka seorang rekan sangat sombong karena tidak menyapa padahal jarak antara kami hanya sepuluh meter saja namun tak secuil pun ia mengembangkan senyuman. Usut punya usut ternyata minus matanya sudah cukup parah.

Rabun ternyata tak hanya terjadi pada mata, namun dapat pula terjadi pada otak baik rabun dekat maupun rabun jauh. Pengidap rabun dekat otak akan sulit melihat kekurangan diri namun kekurangan orang lain nampak sangat jelas baginya. Rabun dekat ini juga dapat mengakibatkan penderitanya sulit melihat kelebihan orang-orang dekat di sekelilingnya. Tak heran, bila keistimewaan orang-orang dekatnya baru tampak jelas saat mereka telah berpisah.

Rabun jauh otak bisa jadi lebih berbahaya ketimbang myopi pada mata. Rabun yang satu ini tak hanya rabun karena urusan jarak melainkan juga waktu. Dari sisi jarak, rabun jauh pada otak dapat menyebabkan penderitanya bertindak semaunya tanpa menghiraukan dampak bagi lingkungannya. Dengan sangat mudah ia akan menyebar berita-berita yang tidak jelas hanya karena berita tersebut menguntungkan dirinya atau berada pada pihak yang sama dengan dirinya. Tindakan yang dilakukan terasa sederhana, mengetukkan jari pada ponsel dalam genggamannya, tak dihiraukan dampaknya bisa sangat luas bagi masyarakat. Contoh lain rabun jauh otak adalah manakala kita melakukan hal yang rasanya sepele seperti membuang sampah plastik bekas jajanan kita entah di mana misalnya. Asal rumah kita bersih, selesai sudah urusan! Padahal sampah plastik tadi masih panjang perjalanannya, belum lagi selama perjalanan sampah tersebut dapat melepaskan racun ke lingkungan. Sudahlah ya! Bukan hanya kita sendiri kok yang mengisap racunnya.

Rabun dari sisi waktu mengakibatkan pengidapnya senang bertindak instan, tak memikirkan efeknya di masa depan. Asal menyenangkan, menguntungkan bagi dirinya di saat itu langsung dilakukan tak peduli akibatnya di masa depan. Maka, hari ini tak jarang kita menyaksikan orang berleha-leha membiarkan waktunya terbuang. Ups, bukan menyaksikan tapi bahkan mungkin melakukan.

Jika saja ada alat untuk mendeteksi rabun pada otak, mungkin kita (saya khususnya) harus segera memeriksakan diri. Setelah itu kita harus segera mengenakan lensa untuk otak kita! Ada yang jual lensa untuk otak? Saya mau beli.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap

16 Apr
Balas

Terima kasih Pa

17 Apr

Sempat "kejebak" juga dgn rabun otaknya.. Keren..

16 Apr
Balas

Hehe...maafkan atas jebakan ini. Terima kasih sudah berkunjung Bu

17 Apr

lensa otak adanya dimana yah ? aku mau beli kalau ada, biar pintar kaya bu Nurul

16 Apr
Balas

Hehe... Saya juga lagi nyari biar pintar kayak Bu Dati

17 Apr

Keren

16 Apr
Balas

Hatur nuhun Teh

17 Apr



search

New Post