Nurul Hidayah

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Lorong Rumah Sakit

Lorong Rumah Sakit

Hari kemarin adalah giliran aku bersama suami menjaga ibu mertua di rumah sakit. Hilir mudik orang mengantar pasien, berita kematian serta raungan orang-orang yang ditinggalkan orang tercinta menjadi pemandangan yang seolah biasa. Nyatanya ia mengandung pelajaran berharga. Pemandangan itu adalah pesan dari Sang Pencipta bahwa “hidup di dunia tak selamanya”. Pesan itu rasanya sering masuk ke telinga namun tak lantas meresap ke dalam jiwa. “Sehat” seperti hal yang biasa, padahal ia adalah nikmat yang luar biasa.

Ibu mertua adalah seorang perempuan yang hobi beraktivitas di dapur, meracik berbagai bahan hingga menjadi makanan lezat. Namun kini ia tak lagi bisa memasakan anak cucunya makanan favorit mereka. Untuk bisa membalikkan badan saja perlu bantuan. Sedih rasanya saat menyentuh tubuhnya yang ringkih untuk diseka. Tubuh itu pernah bersusah payah mengandung, melahirkan dan membesarkan seorang pria yang kini menjadi teman hidupku. Ya, menjadi tua adalah sebuah kepastian. Semoga lekas sehat Ma.

Pagi hari di lorong rumah sakit, kulihat seorang pria dengan uban yang sempurna menutup kepala, berjalan digandeng seorang wanita renta. Entah selang apa yang terhubung ke perutnya. Tiba-tiba saja hati bertanya, “Ke mana anak mereka?”. Ah, mungkin saja mereka tak memiliki anak. Betapa beruntungnya mertuaku memiliki sembilan orang anak. Saat beliau memerlukan penjagaan seperti sekarang, anak dan menantu bisa melakukannya secara bergiliran. Aku jadi berandai-andai, kalau aku tua nanti dan sakit, siapa yang akan menjagaku? Tak tega rasanya jika anakku yang baru satu-satunya itu harus menjagaiku setiap hari. Bukankah ia akan memiliki banyak kewajiban selain menjagai ibunya? Bukankah ia juga manusia yang butuh istirahat? Sudahlah, biar Allah saja yang menjaga. Hasbunallah wa ni’mal wakiil, ni’mal maula wa ni’man natsiir.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Sudah menjadi kewajiban kita sebagai umat islam menjaga keluarganya, terkadang kita pun menjaga yang bukan dari anggota keluarga sendiri...yang bikin ngeri lorongnya itu bu nurul...menyeramkan hee...

22 Jun
Balas

Betul Bu. Hehe... suasana lorong di malam hari

29 Jun

Tulisan ini membuat saya introspeksi bu. Terima kasih sudah beebagi.

22 Jun
Balas

Sama-sama Pa. Pengingat untuk diri saya juga Pak

29 Jun

cerita ibu bikin merinding. kini saya merasa kesepian setelah sembilan tahun yang lalu ditinggal kedua orang tua dan juga bpk dan ibu mertua. sampai kini pun jika ziarah , air mata tak pernah bisa berhenti untuk mengalir. walau hati sudah mengikhlaskan. smg ibu mertua bunda uum segera diangkat penyakitnya. Aamiin. bunda yang sabar yaa

22 Jun
Balas

Aamiin...Terima kasih banyak Bu

29 Jun

Sunnatulloh telah pasti. Kita lakukan detil schedule atas taqdirNya. Moga kita selalu aware untuk menghamba pada KuasaNya.

22 Jun
Balas

Aamiin...

29 Jun

Aamiin ya Allah

22 Jun
Balas



search

New Post