Selama hidup di dunia kerja sejak 2003, pelatihan ini adalah pelatihan terlama. Pelatihan yang diselenggarakan BKD provinsi Jawa Barat yang bekerja sama dengan Balai Bahasa UPI ini berdurasi satu bulan atau setara dengan 432 jam. Bukan sebuah kebetulan, pelatihan ini diselenggarakan berbarengan dengan selesainya KBM kelas 12. Ini namanya rizki, aku bisa mengikuti pelatihan tanpa harus meninggalkan tanggung jawabku di kelas yang aku ajar.

Dua minggu pertama sungguh fikiranku tercerahkan. Research Writing Class ini diampu oleh dosen-dosen luar biasa yang berpengalaman dalam menulis penelitian. Memasuki minggu ketiga, sungguh pelatihan ini bisa membuatku gila. Minggu ini seluruh peserta wajib menulis proposal penelitian yang nantinya akan digunakan untuk mencari supervisor, mendaftar ke perguruan tinggi serta berburu beasiswa.

Baru di minggu ini aku merasakan lelahnya karena memelototi jurnal di depan layar laptop jadulku. Sesekali bayangan kasur dan bantal melintas di kepalaku. Apa daya dosen menunggui kami di kelas kalau-kalau ada yang ingin dikonsultasikan. Lagi pula kapan selesainya kalau tak aku paksakan. Saat mata tak lagi mampu membaca, kulemparkan pandangan ke luar lewat jendela. Pepohonan tegak berdiri tak tergoyahkan. Seorang teman melihat ke arahku kemudian tertawa melihat ekspresi wajahku menerawang. Lain saat, kutengokan wajah ke arah seorang teman dari dinas kelautan yang tanpa sadar membalutkan syalnya di kepala seolah takut kepalanya pecah. Akhirnya aku pun tertawa. Pelatihan ini bisa membuatku gila!

Kegilaan lainya aku alami di luar kelas. Sepanjang waktu pertanyaan “So what? Who cares? What’s the novelty?” silih berganti mengisi ruang di kepalaku hingga aku lupa jadwal kontrol anakku ke dokter gigi.

Pelatihan ini telah membuatku gila. Hari senin aku diberitahu seorang teman bahwa besok peserta yang rencana penelitiannya kualitatif harus presentasi. Aku baru tahu karena selama pelaksanaan UN aku tak ikut sesi pagi. Hmm...aku pun bersiasat. Karena rencana penelutianku mengambil mixmethod, aku akan berkilah bahwa penelitianku kuantitatif. Nah, jika dosen kuantitatif yang menyuruh, maka aku akan berkilah bahwa penelitianku kualitatif. Gila! Pelatihan ini membuatku pintar mencari alasan. Saat tiba waktunya presentasi, aku malah mengajukan diri meski proposalku masih kerangka. Tujuanku supaya mendapat banyak masukan. Benar saja banyak sekali saran dari dosen maupun teman-teman. Gila! Aku jadi tak konsisten, di awal tak mau presentasi, akhirnya malah mengajukan diri.

Gila! Pelatihan ini membuatku ingin menulis sebebas-bebasnya tanpa segala ikatan. Maaf jika kegilaanku telah membuat aku menulis tak karuan, mengurangi freespace web gurusiana.