Nurul Hidayah

Sulung dari 3 bersaudara wanita semua. Lahir dari seorang ibu yang ulet dan tangguh, dan ayah yang super tegas namun tetap sabar di K...

Selengkapnya
Navigasi Web
Lahirmu Tertunda karena Bekantan

Lahirmu Tertunda karena Bekantan

Tantangan Hari Ke-2

Speedboat dengan riang membawaku menyusuri sungai menuju ke laut Tarakan. Ku lalui perjalanan ini dengan penuh senyuman penuh kebahagiaan dan keceriaan, seceria matahari yang bersinar dengan kelembutan. 

Sambil mengelus perutku yang bukan lagi membuncit, tetapi menggelembung begitu besarnya. Yah, karena memang perkiraan dokter tinggal menunggu hari persalinan saja. Persalinan keempat anak ketiga. Karena yang pertama tak sanggup memikul beban di bumi yang telah menua dan penuh dengan tantangan yang berliku.

Tetapi, ceriaku kali ini bukan hanya karena akan lahir anak ketiga kami. Ceriaku juga karena akan berkunjung ke Taman Hutan Mangrove yang telah kuidam-idamkan sejak awal kehamilan ini. Di Hutan Mangrove yang berada di Tarakan ini, aku ingin melihat bekantan.

Yah, Bekantan. Bekantan adalah hewan asli Kalimantan. Bekantan adalah seekor monyet yang berhidung panjang dan memiliki rambut coklat kemerahan. Hewan ini tersebar di hutan bakau, rawa, dan hutan pantai Kalimantan.

Selama tiga jam perjalanan ini cukup melelahkan bagiku yang sedang berbadan dua dan masuk dalam trisemester akhir. Rasa sakit pinggangku luar biasa sakitnya. Mungkin karena terlalu lama duduk dan juga guncangan ombak laut saat lepas dari sungai.

Akhirnya, diputuskan malam itu juga pergi ke dokter kandungan, dan ternyata dokter mengatakan, bahwa tanda-tanda kelahiran tak akan lama lagi. Kemungkinan tengah malam atau paling lama besok pagi jam sepuluh. Karena memang sudah terasa sakit sekali seperti mau melahirkan. Kuberfikir, itu artinya aku akan gagal melihat bekantan, karena tak mungkin setelah melahirkan akan berjalan-jalan ke hutan mangrove.

Kumerasakan perutku sakit yang bertambah sakit hingga keesokan pagi. Pagi hari kupaksakan diri untuk sarapan yang agak banyak sebagai persiapan saat melahirkan. Tetapi, rasa sakit itu ternyata mulai menghilang dan terus menghilang hingga sudah tak kurasakan lagi. Yang ada aku makin segar bugar. Ditunggu-tunggu hingga pukul 10 pagi, akhirnya aku memohon pada suami untuk menemaniku ke hutan mangrove melihat bekantan seperti rencana awal.

Alhamdulillah, walau agak was-was melihatku dengan perut besar, akhirnya suamiku mau menemaniku ke taman Mangrove. Setibanya disana, tak seperti biasanya bekantan yang hanya bisa dilihat dari kejauhan dan bergelantungan di dahan-dahan pohon bakau ternyata pada turun di jembatan Ulin yang dibuat untuk jalannya pengunjung menyisir hutan ini. Akhirnya kesampaian juga melihat bekantan, alangkah senangnya hati ini.

 

Keesokan harinya, 21-11-2011 rasa sakitku muncul kembali. Bahkan rasa sakitnya bertambah sakit dibandingkan dua hari yang lalu. Akhirnya, aku dibawa ke Rumah Sakit Umum dan langsung masuk IGD. Selanjutnya tanpa menunggu waktu yang lama, dipindahkan lagi ke ruang bersalin. Disinilah perjuanganku dengan penuh semangat, setelah minta do'a dari orang tua, keluarga, dan juga teman-teman melalui SMS, akhirnya lahirlah dengan selamat anak Sholeh yang gagah dan sehat.

Alhamdulillah, ku bersyukur kepada Allah, karena persalinan ini berjalan dengan baik dan normal. Namun, ada kesedihanku, setelah melihat punggung dan bahu bagian belakang jagoan kecilku, ternyata terlihat olehku rambut-rambut yang agak banyak seperti rambut bekantan. Aku menangis dan berfikir apakah ini terjadi karena aku selalu mengidamkan untuk melihat bekantan?

Tetapi, seiringnya waktu, aku kembali bersyukur karena rambut-rambut tersebut sudah tak ada lagi pada punggung dan bahu jagoan kecilku. Kini ia sudah menjadi seorang anak kecil yang gagah. Dan kuberharap dia menjadi anak yang Sholeh dan selalu menjadi kebanggaan orang tua. Aamiin...

Memory, November 2011

#TantanganGurusiana

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post