Malam yang begitu indah, terbayang dirimu yang berada dalam dekapan angin malam. Namun, aku tak ingin ada yang mendekapmu selain diriku malam ini.

Bagai berebut perhatianmu dengan lembayung senja, ku hampiri dan kutatap lekat wajahmu dengan mesra, ku genggam jemarimu dengan erat, dan kubisikkan kata-kata manja...kutak ingin berpisah denganmu.

Namun, semua buyar disaat virus ini dengan agresif menyerang jiwa dan ragaku dengan segala kekuatannya masuk melalui pembuluh nadiku, sehingga aku tak berdaya. Virus ini telah memporak porandakan dan mengusik malamku yang syahdu.

Bagaikan seorang penjahat, dia telah menghajar ragaku hingga babak belur. Bagaikan seorang konglomerat, dia telah menopang hidupku. Dan bagaikan seorang pujangga, dia telah meracuni jiwaku dengan syair-syair cintanya.

Kini jiwa dan ragaku telah tertular virus...MENULIS.

Aku tak ingin virus ini hilang lenyap bahkan meninggalkanku. Biarlah ku tertatih-tatih bersama virus ini untuk mengendap selamanya dihati hingga maut memisahkan....