Nurul J

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Lingkungan Terjaga, Kita Nikmati Bersama
Ilustrasi: MediaGuru

Lingkungan Terjaga, Kita Nikmati Bersama

Lomba Bulan Juni

Lingkungan Terjaga, Kita Nikmati Bersama

Oleh: Nurul Jumardiana

(Guru di SMPN 2 Piabung, Kepulauan Anambas)

“Bumi kita perlu diselamatkan” Itu kata-kata yang tepat untuk menggambarkan tempat hidup kita saat ini. Keindahan alam yang kian memudar, dan kita tak boleh hanya meratapinya. Mulailah bergerak, semangatkan diri mencintai lingkungan!

Banyak dari kita tidak bisa melakukan pengawasan terhadap perusakan alam. Kita mungkin tidak bisa mecegah penebangan dan pembakaran hutan secara besar-besaran. Kita juga tidak dapat menggunakan taknologi untuk mengolah sampah secara tepat. Tapi kita bisa memulainya dari hal sederhana namun berperan sebagai penyumbang kebaikan untuk bumi ini.

Bagi guru dan peserta didik hal ini juga bisa bermula dari rumah dan sekolah. Pertama memang harus membiasakan diri agar memiliki kepedulian terhadap lingkungan. Kita juga bisa menerapkan kebiasaan baik di rumah, termasuk menjaga kebersihan di sekitar.

Saya memberi tanggung jawab menyiram tanaman kepada anak-anak, membuang sampah pada tempatnya dan saat berenang dan bermain di laut, mereka bisa memungut sampah yang mengapung.

Jika anak saya di sekolah dasar mendapat tugas kerajinan, maka saya akan mengarahkannya pada pemanfaatan barang bekas yang ada di rumah atau sekitar (botol plastik, kaleng, kardus, dan lain-lain). Sangat perlu menumbuhkan pemikiran tersebut di tengah keluarga kita.

Di sekolah saya mengajar juga sedang menggalakkan pendidikan lingkungan hidup kepada siswa melalui beberapa kegiatan sekolah. Untuk emulai ini butuh perjuangan dari semua warga sekolah. Suatu kegiatan yang memiliki misi untuk membentuk kecintaan generasi muda terhadap diri dan lingkungannya.

Kegiatan positif ini dilakukan pada setiap hari sabtu dan di hari-hari tertentu yang memungkinkan. Peserta didik dibimbing oleh pembina lingkungan hidup yang sudah ditunjuk kepala sekolah. Saat kegiatan dilaksanakan, semua kemampuan terbaik diberikan untuk perjuangan panjang ini.

Apa yang bisa dilakukan? Anak-anak diajarkan mencintai tumbuhan dan melawan sampah. Menunjukkan kecintaan itu dengan bertanam dan menjaga tanaman itu sehingga nanti akan bermanfaat bagi dirinya serta lingkungan.

Bagaimana melawan sampah? Peserta didik dianjurkan mengurangi sampah dan menjadikan sampah tertentu sebagai barang berguna lagi. pada hari tertentu siswa juga melakukan aksi pembersihan sampah dilingkungan sekolah dan sekitanya.

Apa yang kami dapatkan? Ada yang berbeda tiap minggunya, keindahan berangsur-angsur terlihat. Jarak ruang majelis guru dan tempat parkir tidak begitu jauh. Kami dapat menikmati pesona itu ketika berjalan melewatinya.

Di tengah bangunan sekolah tampak lapangan dengan hamparan rumput. Lapangan ini digunakan untuk upacara dan bermain sepak bola. Musim penghujan akan menunjukkan betapa riangnya rerumputan itu, mereka akan menyebar dengan subur.

Di depan setiap kelas juga sudah dihiasi tanaman yang beragam jenisnya, sengaja di tanam sebagi aksi mencintai lingkungan dan penyelamatan bumi. Pastinya juga untuk melindungi penghuninya. Ya, kita-kita ini!

Sebagian tanaman sudah berbuah. Sebagai warga sekolah saya sudah turut menikmatinya baik yang gratisan maupun yang di beli. Uang hasil penjualan ini digunakan juga untuk kegiatan adiwiyata sekolah.

Belum cukup sampai di situ, mata saya masih disuguhkan pemandangan yang asri. Sepanjang teras menuju kantor, berjejer bunga dalam pot-pot bermacam bentuk dan warnanya, kebanyakaanya hasil pemanfaatan limbah.

Mimpi untuk menjadikan sekolah indah, sudah berangsur-angsur terwujud. Selanjutnya, semoga para siswa bisa meneruskan misi menyelamatkan bumi untuk masa depan mereka.

Mari kita “tunduk tengadah” untuk mendukung misi ini. Kita juga bisa memulainya dari diri sendiri. Bergegaslah! Jaga lingkungan kita tetap indah untuk kita nikmati bersama. Semoga “siang menjadi angan-angan , malam menjadi buah mimpi”

Profil Penulis

Nurul Jumardiana Lahir di Piabung 14 Agustus 1982. Lulusan Biologi FKIP Universitas Riau 2005. Mengajar mata pelajaran IPA di SMPN 2 Piabung, Kepulauan Anambas.

Buku antologi: Guru Indonesia Merdeka Berkarya (November 2020). Bisa di hubungi melalui e-mail: [email protected] dan WA: 0823 8279 7649.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen ulasannya, Bunda. Semoga sukses dalam lombanya. Salam literasi

10 Jun
Balas

Wuih segernya. Semoga sukses.

10 Jun
Balas

Keren bun ulasannya. Semoga sukses

10 Jun
Balas



search

New Post