Nurul Khikmah

Guru Biologi di SMA Muhammadiyah 1 Lumajang dan SMA Negeri 1 Lumajang Jawa Timur...

Selengkapnya
Navigasi Web
KACANG TANAH TERMASUK POLO PENDEM TAPI BUKAN DARI AKAR KEPENDEM

KACANG TANAH TERMASUK POLO PENDEM TAPI BUKAN DARI AKAR KEPENDEM

Istilah Polo pendem mengingatkan saya pada pengalaman pertama saya berkumpul dengan orang – orang hebat yang tergabung dalam MWC, ya MWC. Istilah yang saat itu sangat asing bagi saya asing karna saya kurang membaca buku sehingga saya kudet. Hanya berbekal BONEK alias bondho nekat saya memberanikan diri mengikuti pelatihan di MWC dengan harapan “mungkin” bisa jadi solusi saat nanti saya mengajukan kenaikan pangkat. karena saya belum punya pengalaman menulis sama sekali

Seorang diri ke Surabaya berangkat pukul 07.30 WIB dan tiba di Surabaya pukul 14.30 WIB. Acara pelatihan dibuka tepat pada pukul 19.00 WIB oleh pimpinan umum Mediaguru bapak Mohammad Ihsan. Pada acara pembukaan tersebut para peserta diberi motivasi mengapa harus menulis, bagaimana cara menulis serta tidak lupa diberi wawasan bagaimana prospek ke depannya dan dampak dari tulisan-tulisan karya kita. Pada saat acara cofee break, panitia menyediakan kudapan pisang dan motivasi kecang tanah rebus. Setelah acara pembukaan selesai, para peserta kembali ke kamar masing-masing untuk beristirahat. Begitupun dengan saya dan ibu-ibu teman sekamar. Sambil istirahat saya membaca wa yang masuk ke hp salah satunya wa dari group MWC yang sudah ramai membahas kudapan kacang tanah yang dikenal dengan istilah POLO PENDEM. karna badan terasa sudah sangat lelah tanpa komentar tentang polo pendem saya langsung terlelap dalam buaian mimpi.

Saya terbangun saat suara azdan di masjid berkumandang, begitupun dengan ibu-ibu yang lain. Setelah sholat subuh, kami terlibat dalam obrolan ringan, saling bertukar pengalaman di tempat kami masing-masing. salah satunya membahas tentang polo pendem khususnya kacang tanah. Ibu Wiwid yang berasal dari Blitar langsung menulis di group MWC menuangkan rasa kangen pada keluarganya karena teringat tanaman kacang tanahnya di rumah, beliau punya tanaman kacang tanah yang ditanam di polybag.

Obrolanpun semakin asyik terutama saat membahas tentang tanaman kacang tanah. Dari obrolan tersebut ternyata bu Wiwid selaku penanam kacang tanah malah tidak faham tentang proses yang terjadi pada tanaman kacang tanah, beliau beranggapan bahwa polong kacang tanah berasal dari akar tanaman, tidak mentup kemungkinan banyak orang kurang paham tentang hal tersebut.

Sebagai guru biologi (yah...meskipun belum pernah terjun secara langsung menanam kacang tanah) saya “hanya” mengetahui teori bahwa tanaman Polo pendem seperti ketela rambat dan kacang tanah yang kita nikmati bukan berasal dari akar tanaman (karna memang bukan umbi-umbian), melainkan hasil proses generatif (perkawinan antar putik dan serbuk sari). Bunga harus berada diatas permukaan tanah agar dapat melakukan penyerbukan hingga menghasilkan calon buah/biji. Jika bunga ada didalam tanah maka tak mungkin melakukan proses penyerbukan. Khususnya pada tanaman kacang tanah, setelah terjadi penyerbukan dan pembuahan, bakal buah tumbuh memanjang yang disebut ginofora. Mula-mula ujung ginofora yang runcing mengarah ke atas tapi setelah tumbuh memanjang, ginofora tadi mengarah ke bawah (positif geotropic) dan terus masuk ke dalam tanah. Setelah polong terbentuk maka proses pertumbuhan ginofora yang memanjang terhenti. Ginofora dapat tumbuh memanjang dan mencapai ukuran 6-17 cm. ginofora itu dapat masuk ke dalam tanah, type pertumbuhannya tegak. Ginofora yang tidak dapat masuk menembus tanah, akhirnya tidak dapat menembus polong.

Dari kasus tersebut saya dapat mengambil kesimpulan bahwa :

1. Teori tanpa praktik atau sebaliknya hasilnya kurang optimal diterapkan di masyarakat.

2. Semakin kita sering bersilaturahmi, berkumpul dengan banyak orang wawasan berpikir kita semakin berambah.

3. Belajar menulis pengalaman tidak “seram” seperti yang selama ini saya bayangankan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post