Nurul Khikmah

Guru Biologi di SMA Muhammadiyah 1 Lumajang dan SMA Negeri 1 Lumajang Jawa Timur...

Selengkapnya
Navigasi Web

SEDEKAH (?) DISEDEKAHKAN

Dalam ajaran Islam, kita diwajibkan untuk menyisihkan sebagian harta yang kita miliki. Di antaranya adalah mengeluarkan zakat, infaq, dan sedekah.

Sebelum membahas sedekah alangkah baiknya kita pahami dulu perbedaan antara zakat, infaq, shodakqoh dan hadiah (hibah).

Zakat (berasal dari Bahasa Arab : زكاة transliterasi: Zakah) yang artinya 'bersih', 'suci', 'subur', 'berkat' dan 'berkembang'. Dari segi istilah Zakat berarti harta tertentu yang telah mencapai syarat tertentu dan wajib dikeluarkan oleh orang yang beragama Islam dan diberikan kepada golongan yang berhak menerimanya (dengan persyaratan tertentu pula (fakir, miskin dan sebagainya), agar harta yang dimiliki menjadi suci, bersih, baik, berkah, tumbuh, dan berkembang.

Infaq dari bahasa arab yang bermakna mengeluarkan atau membelanjakan sebagian dari harta atau pendapatan / penghasilan untuk suatu kepentingan yang diperintahkan dalam agama Islam. Intinya, berinfaq itu adalah membayar dengan harta, mengeluarkan harta dan membelanjakan harta. Tujuannya bisa untuk kebaikan, donasi, atau sesuatu yang bersifat untuk diri sendiri, atau bahkan keinginan dan kebutuhan yang bersifat konsumtif, semua masuk dalam istilah infaq.

Shodaqoh / Sedekah (berasal dari Bahasa Arab ; transliterasi : sadakah) adalah pemberian seorang Muslim kepada orang lain secara sukarela dan ikhlas tanpa dibatasi oleh waktu dan jumlah tertentu. Infak adalah mengeluarkan sebagian dari harta atau pendapatan / penghasilan untuk suatu kepentingan yang diperintahkan ajaran Islam. Sedangkan

Dari ketiga amalan tersebut, hanya zakatlah yang memiliki hukum wajib untuk dilaksanakan. Sementara infak dan sedekah hukumnya sunah. Meski sama-sama memiliki hukum sunah, namun tetap ada perbedaan di antara infak dan Sedekah lebih luas dari sekadar zakat maupun infak. Karena sedekah tidak hanya berarti mengeluarkan atau menyumbangkan harta. Namun sedekah mencakup segala amal atau perbuatan baik. Dalam sebuah hadis digambarkan, “Memberikan senyuman kepada saudaramu adalah sedekah.”

Seperti yang dikutip dari Hadist riwayat Bukhori, Nabi Muhammad bersabda, "Kullu ma'rufin shodaqoh", artinya setiap kebaikan adalah sedekah.

Hadiah atau hibah atau kado adalah pemberian uang, barang, jasa yang dilakukan tanpa ada kompensasi balik seperti yang terjadi dalam perdagangan, walaupun dimungkinkan pemberi hadiah mengharapkan adanya imbal balik, ataupun dalam bentuk nama baik (prestise) atau kekuasaan.

Saya menulis tentang sedekah ini karena baru-baru ini saya telah mengalami peristiwa unik penuh teka teki yang sampai saat ini belum terpecahkan.

Beberapa minggu yang lalu, tepatnya pada bulan Ramadhan memasuki minggu ke 3, di dinding ruang tamu rumah saya bersandar beras 25 kg yang dikemas dalam sak. Saya tidak berpikir macam-macam dan “agak” tidak perduli pada barang tersebut karena saya mengira beras tersebut suami yang bawa / beli untuk persiapan membayar zakat fitrah, maka saya biarkan saja ditempatnya.

Sampai beberapa hari beras tersebut masih tetap bersandar pada tempatnya, secara iseng saya tanya pada suami : beli beras dimana pa ?. dengan sedikit heran beliau balik tanya pada saya : lho bukannya mama yang beli beras itu ?, begitu jawabnya. Eh.....ternyata kami berdua sama-sama tidak tahu asal muasal beras tersebut.

Saya semakin kepo. saya tanya ke anak-anak saya mereka jawab tidak tahu, saya tanya pada pembantu juga tidak tahu, yang dia tahu, pada saat dia datang pagi-pagi (IRT tidak bermalam, kerjanya datang pagi pulang sore) saat hendak membuka pintu, di depan pintu sudah ada satu sak beras bersandar di depan pintu, kemudian dia memasukkannya ke dalam.

Kami jadi bingung, pikiran saya berkecamuk dengan berbagai macam pertanyaan yang sampai saat ini belum ada jawabannya. siapa yang meletakkan beras tersebut ?, apa tujuannya ?, apakah orang tersebut berniat memberikan beras pada keluarga saya ? atau sekedar titip untuk zakat fitrah ?. perlu pembaca ketahui bahwa rumah saya lokasinya tepat berada di depan sebuah masjid, dan kebetulan suami saya adalah ketua takmir masjid tersebut, wajar saja jika kami bingung, karena peristiwanya terjadi pada bulan ramadhan menjelang Idhul Fitri, dimana pada saat itu semua orang lagi bersiap-siap untuk membayarkan zakat fitrahnya.

Mungkinkah ada orang yang bersedekah secara sembunyi-sembunyi supaya tidak diketahui orang lain dan tidak menjadi riya ?, kalau pemberian tersebut tujuannya sebagai hadiah, pasti saya akan menerima dengan tangan terbuka dengan rasa syukur kepad Alloh yang tak terhingga, dan saya sampaikan beribu-ribu terima kasih atas hadiahnya, semoga Alloh membalas kebaikan bapak / ibu pemberi. Tapi kalau tujuannya bersedekah, mengapa tidak diberikan kepada orang-orang yang lebih membutuhkan dari pada keluarga saya ?, mohon maaf saya sekeluarga bukanlah orang yang kaya raya, tetapi kami merasa sudah lebih dari cukup menerima rizki yang diberikan oleh Alloh pada keluarga saya, sehingga kami merasa tidak berhak menerima sedekah tersebut, karena masih banyak orang yang lebih membutuhkan dibanding keluarga saya.

Siapapun orangnya yang meletakkan beras sebanyak 25 kg di depan rumah saya, kami sekeluarga mengucapkan banyak terimakasih, tetapi kami juga mohon maaf karena beras tersebut akhirnya kami bagi-bagikan kepada orang lain. Kami benar-benar bingung harus berbuat apa, mau dibagikan sebagai zakat fitrah kami tidak tahu zakat dari siapa, mau di ambil dan dimanfaatkan sendiri kami juga ragu-ragu, karena belum tahu tujuan pemberian tersebut.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Solusi bijak Bund. Sukses selalu dan barakallahu fiik

11 Jun
Balas

Terimakasih bunda. Selamat hari raya Idhul Fitri, mohon maaf lahir dan bathin

11 Jun



search

New Post