Nurul Khikmah

Guru Biologi di SMA Muhammadiyah 1 Lumajang dan SMA Negeri 1 Lumajang Jawa Timur...

Selengkapnya
Navigasi Web

TAHU YANG TIDAK KETAHUAN

Tepat dua pekan yang lalu PRT saya minta libur (cuti) selama 1 bulan karena ada kepentingan, meskipun dengan berat hati kami (saya dan suami) meng”iya”kan saja, ya mau diapain lagi wong alibinya juga tepat. Sejak saat itu setiap pagi sebelum berangkat kerja saya bebenah seadanya, masalah cuci piring, gelas dll menjadi pekerjaan rumah “wajib” yang penting di dapur bersih, sedangkan masalah menyapu (apalagi menyapu halaman) bisa dikerjakan setelah pulang kerja (kalau tidak capek). Setiap pagi saya hanya menanak nasi, sedangkan lauk pauknya selalu membeli yang sudah matang di tetangga sebelah (jadi ingat masa-masa waktu jadi anak kost), mengapa tidak masak sendiri ?, selain saya tidak hobi memasak, suami saya juga kurang begitu suka jika saya ribut memasak di dapur kecuali hanya sekedar membuat minuman, (dasar istri manja he..he..he..he).

Hari demi hari kami lalui rutinitas seperti itu. Pada suatu sore sekitat pukul 17 an ada tetangga yang datang ke rumah sambil membawa buah tangan, “jeng....ini ada kentang sedikit, diterima ya jeng” katanya, “waduh repot-repot saja, Alhamdulillah rizki emak sholihah....terimakasih banyak loh bu” jawab saya. Setelah ngobrol ke sana kemari, tepat setelah adzan maghrib beliau mohon undur diri. Sayapun bersiap-siap untuk melaksanakan sholat maghrib berjamaah di masjid depan rumah.

Sehari, dua hari, tiga hari sampai genap 1 pekan, kentang pemberian tetangga tersebut tidak tersentuh sama sekali, bukan maksud saya tidak menghargai pemberian orang, tapi karena setiap harinya saya tidak pernah memasak lauk pauk alias membeli yang sudah matang, jadinya tidak terbersit sedikitpun di benak saya untuk membuka oleh-oleh pemberian tetangga tersebut apalagi mengolahnya, yang ada di benak saya adalah kentangnya dimasak saat PRT sudah masuk kerja, toh tidak akan basi karna kentang termasuk sayuran yang tahan lama, tidak mudah basi.

Pada suatu sore, saya dan suami baru pulang kerja, begitu juga dengan dan anak-anak baru pulang sekolah, begitu masuk ke wilayah dapur tercium aroma yang tidak menyenangkan seperti aroma bangkai hewan yang telah mati beberapa hari. Saya dan suami saling bertanya :

Suami : ma....mama mencium aroma tak sedap gak ?

Saya : ya pa, seperti bangkai.

Suami : jangan-jangan kucing kecil itu mati di loteng ma....

Saya : ya mungkin pa, ya Alloh kasihan ya pa.... “salahnya sendiri ngapain gak mau makan” ujar saya.

Saya : Coba lihat di atas loteng pa, mungkin saja benar ada kucing atau tikus yang mati.

Di rumah kami ada kucing pendatang, mulai masih hamil sampai melahirkan 5 ekor anak, karena tinggalnya di rumah saya, ya sebisanya saya beri makan kasihan induk kucing yang menyusui 5 ekor anaknya. Sampai kondisi terakhir anaknya hanya tinggal 2 ekor. Sudah beberapa hari induk kucing dan anaknya yang satu menghilang tinggal anak yang satu masih tetap tinggal di rumah saya. Seperti halnya bayi manusia kadang ada yang sulit makannya kadang ada yang lahap makannya, nah kucing kecil ini termasuk yang sulit makan. Sudah beberapa hari kucing kecil tidak terlihat di rumah, karna itulah suami saya berpikiran jangan-jangan anak kucing yang mati.

Kemudian berangkatlah suami saya mencari tangga untuk naik ke loteng memastikan mencari sumber aroma yang tidak sedap itu. Setelah beberapa saat di atas, dan tidak menemukan apapun, maka suami saya turun.

Suami : di atas bersih ma, tidak ada apa-apa.

Saya : masak sih ...?, lah terus aroma itu darimana sumbernya ?

Begitu mendapat penjelasan bahwa di atas loteng tidak ada bangkai hewan, maka saya mendeteksi sendiri sumber aroma tidak sedap tersebut dengan berbekal indra penciuman, cium sana cium sini, akhirnya mata saya tertuju pada tas kresek teronggok di bawah. Semakin saya mendekati kresek tersebut semakin tercium aroma tak sedapnya. Dengan hati berdebar dag dig dug der....kekhawatiran muncul “ jangan-jangan bangkai tersebut ada di dalam tas kresek itu”, sambil was was saya raba tas kresek, isinya ada yang keras berbentuk bulat, ada juga yang lembek, apa kira-kira isinya ya ?, begitu saya buka tas kresek, terlihat pertama kali yang bentuknya bulat keras tadi adalah kentang, dan yang lembek.........ternyata TAHU. Dan aromanya........alamaaaaak jangan ditanya seperti apa.

Buah tangan pemberian tetangga seminggu yang lalu itu selain kentang mentah ternyata ada yang lain yaitu tahu mentah, karena tidak sengaja terfermentasi akhirnya menimbulkan aroma yang luar biasa.

Dari peristiwa tersebut saya sangat merasa bersalah, bersalah telah menyia-nyiakan bahan makanan, dan bersalah telah mengacuhkan pemberian orang lain. Astaghfirullohal adhiiim, mohon ampun ya Alloh bukan maksud hati menolak rizki-Mu yang datang kepada hamba, tapi karena kemalasan hamba untuk mengolah rizki-Mu.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Tahu memang cepat sekali basi Bunda..., aromanya menyengat jika tak segera dibuang. Tulisan yang menginspurasi Bunda, ditunggu karya-karya berikutnya.

27 Nov
Balas

Terimakasih suportnya bunda

27 Nov

Pembelajaran utk dpt menghargai pemberian yah bunda, sukses selalu dan barakallah

27 Nov
Balas

Ya bund. Kurang mensyukuri nikmat Alloh. Amiiin YRA, terimakasih bunda.

27 Nov



search

New Post