Oleh: Nurzaitun.

Berteman dengan jaringan, memang banyak suka dan dukanya. Terkadang, meluncur dengan dahsyatnya. Terkadang juga, sport jantung yang berdebar kencang. Belum lagi mengejar deadline yang bikin degdegan. Seperti halnya tadi malam yang bertepatan dengan 10 Februari 2022. Karena kelelahan, saya tertidur cepat sekali. Habis magrib, sudah di alam mimpi. Seketika terkejut dari mimpi, jam Cinderella hampir berdetak. Segera buka blog mediaguru Indonesia tercinta itu. Ternyata, bisa buka, tak bisa save tulisan. Berkali-kali saya coba dan coba, tapi tak bisa juga.

Segera beralih ke grup yang ada. Ternyata, kawan-kawan juga mengalami hal yang sama. Remedi berjamaah jadinya. Gurusiana error. Ya sudahlah, saya pasrah saja, dan bobok kembali.

Remedi sekarang, sudah langganan saya rasakan. Bukan karena tak menyetor tulisan. Tetapi gurusiana nya yang bermasalah. Tapi, tak apalah, nulis, ya.. nulis aja lah. Remedi itu, sudah makanan sehari-hari. Jadi, tak ada rasa malu lagi, jika remedi. "Jatuh.. Ya.. Bangkit lagi". Itulah slogan saya saat ini.

Menulis itu, saya jadikan hobby. Jika saya menyerah tak nulis lagi gara-gara remedi, berarti saya rugi. Masak gara-gara remedi, bisa down begitu. Malu itu ada tempatnya. Misalnya, malu mencuri karya orang. Itu, patut malu. Ini tulisan asli sendiri kok malu? Yok yang remedi berjamaah tadi malam. Tunjukkan jati diri kita yang sesungguhnya. Pantang menyerah dengan keadaan. Jatuh, ya.. bangkit lagi. Salam literasi.

Bersambung,

Aceh Besar, 11 Februari 2022.