Nyi Rodiah,S.Pd

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Tantangan Menulis Hari Ke-26 (Ikhlas Dengan Ketentuan Allah (BAG 2))

IKHLAS DENGAN KETENTUAN ALLAH (BAG 2)

Tempat kejadian kecelakaan tidak jauh dari rumah, aku berjalan kaki kesana. Sampai disana sudah banyak kerumunan orang, ku lihat Asih anakku berdiri disamping si Ain (nama ponakanku). Alhamdulillah anakku tidak terluka, tetapi Ain terlihat lemas dibangku. Kata mereka Ain muntah, aku langsung shock. Karena biasanya kalau muntah berarti ada trauma (benturan) dikepala. Kaki kirinya tidak bisa digerakkan artinya patah. Ya Rabb ujian apalagi yang kau berikan padaku.

Aku minta tolong agar Ain dibawa ke RSU dan aku segera kembali ke rumah untuk mengambil sepeda motor. Aku berusaha untuk tenang, karena aku yakin dengan pertolongan Allah. Dengan perlahan aku mengendarai sepeda motor sendiri sambil tak henti mulut ini berzikir. Samapi di RS aku langsung menuju IGD, dia sudah ditangani oleh petugas medis.

Ku lihat Asih ada disitu, aku bertanya, “kok kakak disini?”.

“Kakak mau temani Ain, kasihan dia buk. Sayang kali Allah sama kakak ya buk, kakak nggak apa-apa,” katanya.

“Makanya kita harus banyak bersyukur dan jangan pernah tinggalkan sholat,” jawabku.

Aku terus melihat kondisi Ain, paha kirinya membengkak begitu juga dengan pergelangan tangan kiri. Dia terus merintih kesakitan, aku tak tega melihatnya. Aku merasa seperti tubuhku yang kesakitan juga, karena dia sudah seperti anakku sendiri. Dia sudah ikut denganku dari kecil.

Untuk memastikan kondisi tulangnya maka dia harus dirontgen. Perjalanan menuju ruang rontgen kurasa sangat jauh, padahal sebenarnya tidak. Sampai disana aku sebagai orangtuanya harus masuk. Dinginnya ruangan itu membuat aku menggigil, ditambah dengan suasana hatiku yang tidak menentu. Saat akan dipindahkan ke meja rontgen dia menjerit sekuatnya karena sakit yang luar biasa, hatiku teriris melihat dia kesakitan seperti itu. Ku tahan air mataku agar tidak jatuh. Ku minta dia untuk beristighfar dan bertasbih agar mengurangi rasa sakitnya.

Hasil rontgen menunjukkan paha kiri dan pergelangan tangan kiri patah. Kami kembali ke ruang IGD. Dokter menanyaiku bagaimana perawatan selanjutnya. Aku berdiskusi dengan adik, akhirnya kami mengambil keputusan Ain akan dirawat ke dukun patah. Sebelumnya aku menghubungi dukun patahnya terlebih dahulu apakah dia mampu menyembuhkan Ain, karena aku tidak ingin mengambil keputusan yang salah. Dukun patahnya datang ke RS dan melihat hasil rontgennya, dia menyanggupi untuk merawat Ain. Ain kami bawa ke rumah dan dukun patahpun langsung mengobatinya. (Bersambung…)

Tebing Tinggi, April 2020

#tantanganmenulisharike-26

#tantanganmenulisgurusianadanmediaguru

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post