Penerapan Pembelajaran Diferensiasi Produk

Materi Thaharah untuk kelas 4 SD

O K I H , S.Pd.I

SD Al Muslim

([email protected])

A. Situasi : Menjawab Tantangan Pendidikan di Masa Kini

Pembelajaran Thaharah di kelas 4 SD sangat penting karena mencakup aspek bersuci seperti wudhu, mandi wajib, dan membersihkan diri dari najis, yang merupakan syarat sahnya ibadah, terutama shalat. Siswa kelas 4 memiliki latar belakang pemahaman yang berbeda terkait Thaharah; ada yang sudah menguasai wudhu, tetapi penerapan mandi wajib dan membersihkan najis masih bervariasi. Gaya belajar siswa juga beragam, ada yang lebih suka belajar secara verbal, visual, praktik langsung, atau dengan media teknologi.

Guru perlu menerapkan metode pembelajaran yang bervariasi agar semua siswa dapat memahami dan mempraktikkan Thaharah dengan benar. Pendekatan diferensiasi produk dianjurkan, di mana siswa dapat memilih tugas akhir yang sesuai dengan minat dan kemampuannya, seperti dalam bentuk visual, teks, atau media digital, untuk menunjukkan pemahaman mereka.

B. Tantangan : Menghadapi Realitas di Lapangan

Berikut adalah tantangan dalam pembelajaran Thaharah di kelas 4 SD:

1. Perbedaan Tingkat Pemahaman: Siswa memiliki pemahaman yang berbeda tentang Thaharah. Ada yang sudah terbiasa dengan praktik wudhu dan mandi wajib, sementara yang lain memerlukan bimbingan lebih intensif, terutama dalam penerapan membersihkan najis.

2. Keragaman Gaya Belajar: Siswa belajar dengan cara berbeda—ada yang lebih nyaman dengan penjelasan verbal, visual, atau praktik langsung. Guru perlu menyesuaikan metode pembelajaran agar semua siswa bisa memahami materi secara optimal.

3. Motivasi yang Beragam: Motivasi siswa terhadap pembelajaran Thaharah bervariasi. Sebagian antusias, sementara yang lain kurang berminat, terutama yang merasa sudah familiar dengan materinya.

4. Keterbatasan Sumber Daya: Diferensiasi produk membutuhkan alat dan media, seperti teknologi atau bahan kreatif, yang mungkin tidak tersedia bagi semua siswa, menciptakan tantangan dalam proses belajar.

5. Waktu dan Pengaturan Kelas: Diferensiasi produk memerlukan waktu tambahan untuk perencanaan dan pelaksanaan, serta pengelolaan kelas yang lebih kompleks karena siswa mengerjakan tugas yang berbeda-beda.

Untuk mengatasi tantangan ini, guru memerlukan strategi yang tepat agar pembelajaran berjalan efektif dan tujuan tercapai.

C. Aksi : Transformasi Pembelajaran dengan Diferensiasi Produk Materi Thaharah

Penilaian Awal: Sebelum memulai pembelajaran, guru melakukan asesmen untuk mengetahui pemahaman awal siswa tentang Thaharah. Hasilnya menunjukkan variasi kemampuan.

Penyusunan Produk Diferensiasi:

1. Guru merancang berbagai tugas akhir yang berbeda, seperti:

a. Membuat video praktik Thaharah (untuk siswa yang suka menggunakan teknologi).

b. Membuat poster langkah-langkah wudhu dan mandi besar (untuk siswa yang lebih suka visual dan seni).

c. Menulis esai atau cerita pendek tentang pentingnya bersuci (untuk siswa yang lebih nyaman dengan teks).

2. Pendampingan Individual:

a. Guru memberikan bimbingan sesuai dengan tugas yang dipilih siswa.

b. Siswa yang memilih membuat video, dibimbing dalam penggunaan perangkat, sedangkan siswa yang membuat poster didampingi dalam menyusun konsep visual.

3. Kolaborasi dan Umpan Balik:

a. Siswa dibagi ke dalam kelompok kecil untuk mendiskusikan hasil kerja mereka.

b. Guru memberikan umpan balik langsung terkait dengan produk yang dihasilkan siswa untuk memastikan pemahaman yang mendalam.

D. Refleksi : Hasil pelaksanaan pembelajaran diferensiasi produk dalam materi Thaharah

Dari hasil pelaksanaan pembelajaran diferensiasi produk dalam materi Thaharah:

1. Keberagaman Pemahaman Siswa: Setelah menggunakan pendekatan diferensiasi produk, pemahaman siswa terhadap Thaharah meningkat, terutama bagi siswa yang sebelumnya kesulitan. Pendekatan ini memungkinkan siswa memahami materi sesuai gaya belajar mereka, seperti visual, praktik, atau teknologi.

2. Peningkatan Motivasi dan Keterlibatan: Siswa lebih termotivasi karena mereka bisa memilih tugas yang sesuai dengan minat mereka, seperti menggambar, membuat poster, atau video. Ini menciptakan suasana belajar yang lebih dinamis dan meningkatkan hasil belajar.

3. Tantangan Waktu dan Pengelolaan Kelas: Guru menemukan tantangan dalam pengelolaan waktu karena perbedaan tugas setiap siswa. Perencanaan waktu yang lebih fleksibel diperlukan agar siswa tidak merasa terburu-buru.

4. Keterbatasan Sumber Daya: Keterbatasan teknologi bagi siswa yang tidak memiliki akses di rumah dapat diatasi dengan penggunaan perangkat sekolah dan alternatif tugas non-teknologi yang tetap menarik.

5. Refleksi Siswa: Siswa merasa lebih nyaman karena diberi kebebasan memilih tugas. Kolaborasi dan diskusi antarsiswa membuka wawasan mereka, serta menumbuhkan kesadaran diri dan keinginan untuk meningkatkan keterampilan.

6. Umpan Balik dari Orang Tua: Orang tua melihat perubahan positif pada minat anak-anak mereka dalam belajar, terutama ketika anak menunjukkan hasil kerja mereka di rumah, seperti poster atau video.

7. Perbaikan untuk Pembelajaran Selanjutnya: Guru perlu memperbaiki pengelolaan waktu, menyediakan bimbingan teknologi tambahan, dan mencari solusi kreatif untuk keterbatasan sumber daya di kelas.

Lampiran :

Berikut link dan screenshoot hasil pelaksanaan pembelajaran diferensiasi produk thaharah :

Link PPT :

https://www.canva.com/design/DAGVABGFdrk/4OiHZ-uvHuVUTYzH27utig/edit

Link Video :

https://www.canva.com/design/DAGVAIK3L_Y/0HTW-qNs4kqPKpJe5F4k8A/edit

Link Poster Thaharah :

https://www.canva.com/design/DAGVAOz5Rb8/HHNqzrBaAkRcvrmIaC1DiQ/edit