Lama sudah kami menanti hadirnya seorang anak. Setelah hampir 2 tahun menanti akhirnya aku positif hamil. Kami sangat senang. Suamiku yang aku panggil papi, tiba-tiba berubah. Papi orangnya serius menjadi sangat cair. Rela dia jika aku banyak permintaan. Pada trimester pertama saat mulai ada perubahan hormon ditubuh, aku perlu penyesuaian. Orang bilang ngidam. Muntah dan mual sudah biasa terjadi di pagi hari. Aku tidak tahu mengapa menjadi sangat senang bila melihat papi berjoget. Terlihat kaku dan aneh tapi lucu. Pertama aku bilang papi kaget. Pi, tolong joget, aku bilang padanya suatu sore, saat di TV sedang ada acara konser dangdut. Papi yang sedang sibuk dengan laptopnya, memandang ke arahku dengan wajah penuh tanya. Hah...Joget?ucapnya. Aku mengangguk. Dari bahasa tubuhnya aku tahu papi sepertinya enggan tapi entah mengapa dia mau juga. Hahaha...senang rasanya hati melihat dia berjodet mengikuti irama dangdut. Lucu sekali gerakannya. Papi sepertinya tahu kalau istrinya memang ingin melihat dia berkelakuan lucu, maka gerakan yang dibuat memang sengaja dibuat lucu.

Kegiatan joget berjoget sering sekali aku pinta padanya. Papi sepertinya mulai menikmati maka terkadang tanpa aku mintapun dia pasang musik dan mulai joget lagi. Sampai akhirnya kehamilan aku masuk trimester ke 2. Tubuhku sepertinya mulai normal dan tidak lagi mual serta muntah. Karena mungkin telah terbiasa suatu sore papi berjoget dan aku pun menegurnya. Papi ngapain sih joget-joget gitu aneh tahu, udah nggak usah, ujarku padanya. Dengan ekspresi yang kecewa dan bingung papi menghentikan geraknya. Papi mematikan layar TV, duduk sambil berkata, udah nggak suka lihat papi joget lagi mi? Iya, jawabku datar. Kenapa?tanya papi. Ya nggak apa-apa pi, jawabku. Papi kenapa tanya, bukannya papi harusnya senang nggak mami suruh joget-joget lagi?tanyaku penasaran. Sambil senyum papi bingung hehe...iya iya mi, kenapa ya?papi malah balik bertanya. Papi kayaknya jadi ketagihan joget ya...ledekku. Kami pun tertawa bersama saling teringat-ingat lagi bertapa anehnya kami waktu itu.