Mari Duduk Bersamaku
Mari Duduk Bersamaku
Oleh: Okta AR
Tagur 32
*
Mari duduk bersamaku
Sesaat menikmati teriknya mentari
Cucuran keringat menghujani kening
Didamaikan semilir angin di musim panas
*
Disinilah jalan hidupku
Tak sepertimu mu yang duduk di ruang ber AC
Berkemeja rapi dan wangi
Parfumku hanya bau keringat setelah seharian menggarap ladang
*
Kau menikmati indahnya hijau daun padi di persawahan
Seruputan kopi melengkapi pemandangan yang menenangkan
Ah, Sungguh luar biasa, katamu
Sumber sesuap nasiku pemandangan berharga bagimu
*
Mari duduk sejenak bersamaku
Sehingga aku bisa melihat apa yang kau lihat
*
Katingan, 1 November 2021
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen puisinya, Bunda. Salam literasi
Terima kasih apresiasinya, Pak. Salam Literasi. Semoga sehat selalu