368. Setiap Pagi dan Malam
Pada setiap malam, wajahmu lah yang terakhir kulihat hari itu
Sebelum kelam mengaburkan mataku
Untuk kemudian menarik ku dengan dalam pada bisu
Entah esok hari masihkah matahari bersinar untukku
Ternyata esok hari sungguhan tiba
Pada setiap pagi, wajahmulah yang pertama tertangkap mata
Dengan wujud yang hanya kita bagi berdua
Tanpa polesan tanpa rekayasa
Empat belas tahun bersama
Setelah matahari, ada bentukan rupa
Berputar menjadi yang terakhir di malam kelam
Untuk kemudian terbit keesokan harinya dengan cahaya menghunjam.
Semoga engkau tidak bosan
Aku berharap engkau kerasan
Menghabiskan sisa-sisa waktu bersamaku hingga tiba perpisahan
Saat jasad salah seorang atau kita berdua, berada di tepi pemulasaraan.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar