Tantangan menulis 365 hari ke-1561 tanpa jeda

Akibat Gagal Menjadi Anggota DPRD

Bagian 1

Nasir bercita-cita ingin menjadi anggota DPRD kabupaten, setelah dia pensiun dari guru. Karena dia merasa selama menjadi guru SMA, dia selalu menjadi guru idola para siswa-siswinya, banyak siswa-siswinya yang menyukai dia.

Dia mengajar sudah lebih dari 33 tahun, dia pikir kalau setiap angkatan saja, ada sekitar seratus siswa-siswi yang memilihnya dikalikan 33 berarti banyak juga dia akan mendapatkan suara, belum lagi suara dari teman-temannya, rekan-rekannya yang pernah sekantor, sanak familinya, para tetangganya dan orang-orang yang akan dibayarnya dengan uang. Nasir yakin sekali bakal terpilih menjadi anggota DPRD kabupaten.

Jauh-jauh hari sebelum pemilu, Nasir sudah melakukan pencitraan diri. Biasanya pelit berubah menjadi rajin bersedekah, jarang bergaul dengan tetangga berubah menjadi rajin bergaul, jarang salat ke masjid menjadi rajin pergi salat ke masjid.

Setahun menjelang pemilu, Nasir sudah menggalang dukungan dan mensolidkan tim suksesnya. Hampir setiap hari dia mengadakan pertemuan, rapat ini, rapat itu, pokoknya dia seperti sudah menjadi politikus sejati saja.

Seminggu menjelang pemilu, dia bagi-bagi uang pada masyarakat yang ada di daerah pemilihannya melalui tim suksesnya. Uang itu disalurkan oleh tim suksesnya pada subuh hari yang dikenal sebagai serangan fajar.

Tim sukses Nasir membagikan uang per orang Rp200 ribu. Nasir rela menjual mobilnya yang baru lunas pembayaran cicilan kreditnya, ikhlas menjual dua motor kesayangannya, dan mau menghabiskan uang total Rp70 juta yang didapatnya dari pensiun.

Bersambung