Arwah Gentayangan
Tantangan menulis 365 hari ke-1436 tanpa jeda
Arwah Gentayangan
(Bagian 6)
”Jaa...jaaa..jangan cekik aa..aa...aakuu...” ujar Eti tergagap ketakutan.
”Hihihi...hihihi...hihihi...hihihi...punya rasa takut juga dirimu rupanya. Mengapa kauu bunuuuuh aku?”
”Aku dan temanku hanya iri dengan kau yang dekat dengan Pak Retman, sehingga kami yang juga menyukai Pak Retman terpinggirkan.”
”Aku tak punya hubungan apa-apa dengan Pak Retman, kalau memang Pak Retman menyukaiku, itu hak beliau. Aku dekat dengan beliau karena beliau bos kita. Kau bilang ke semua temanmu untuk segera mengaku sebagai pembunuhku ke Pak Retman. Kalau tidak kauuuu...kucekiiiiik...!” gertak Wida.
”Ya aku berjanji melakukannya.”
”Kalian memang jahat, padahal kalian semua bertetangga dekat denganku. Ingat ya ajak Denok, Wati, Lusi dan Ely untuk cepat mengakui perbuatan kalian membunuhku ke Pak Retman, aku tunggu sampai sore. Kalau tidak, malam besok kalian aku cekik satu persatu sampai mati."
”Ya...yaa...akan aku lakukan.”
Usai mendengar perkataan Eti, arwah itu menghilang dari pandangan Eti. Keesokan harinya karena takut dengan ancaman arwah tersebut, Eti, Denok, Wati, Lusi dan Ely mengakui perbuatannya ke Retman, bahkan mereka berlima mau saja diserahkan ke polisi oleh Retman untuk menerima hukuman atas perbuatan mereka.
Pada malam harinya arwah Wida mendatangi Retman.
”Pak terima kasih sudah membantuku menjebloskan Eti, Denok, Wati, Lusi dan Ely. Aku minta maaf sudah merepotkan dan melibatkan Bapak.”
(Bersambung)
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Si arwah gentayangan menuntut pembalasan nih.
Ya Pakde. Terima kasih atas kunjungannya. Sukses selalu untuk Pakde
Luar biasa opa Sunin penuh inspirasi dan mencerahkan
Makasih Pak, sukses selalu untuk Bapak
Waduh....ternyata bisa balas juga
Ya Bu, makasih atas kunjungannya, sukses selalu untuk Ibu
Waduh balas dendam. Lanjut Opa. Seru. Sukses selalu
Makasih Bu atas kunjungannya, Insyaallah siap lanjut. Sukses selalu untuk Ibu
Ga dibunuh, yaa... Baik hati tuh arwahnya.... Lanjut, Opa Sunin. Salam sukses.
Hehehe...makasih Bu atas kunjungannya. Insyaallah siap lanjut. Salam sukses