Hantu di Kebun Jeruk
Tantangan menulis 365 hari ke-1386 tanpa jeda
Hantu di Kebun Jeruk
(Bagian 4)
Usai Suib bersumpah menyebut nama Allah, hantu itu kemudian menghilang. Tanpa membuang waktu lagi, menggunakan senter di handphone-nya, Suib menuju ke pohon jeruk bali, lalu memetik satu buah jeruk bali yang diperkirakannya sudah masak. Di dahan pohon jeruk bali itu, Suib menyelipkan uang seharga jeruk bali itu sebagai pembayaran buah jeruk bali yang diambilnya itu. Usai itu Suib bergegas pulang.
Setibanya di rumah, buah jeruk bali itu diberikan Suib ke istrinya.
”Nih Ma, jeruk balinya?”
”Papa makanlah, Mama tidak kepingin lagi makan jeruk bali itu.”
Mendengar jawaban istrinya, Suib emosi sekali dengan istrinya, rasanya jeruk bali itu mau dia lemparkan ke muka istrinya, namun karena Suib menyadari istrinya sedang ngidam dan dia sangat mencintai istrinya, emosinya itu dia simpan saja di dalam dadanya.
Keesokan harinya Suib melaksanakan janjinya ke hantu itu, setelah banyak bertanya ke warga desa Kijang Agung dan mengetahui orang tua si hantu, Suib bersama orang tua si hantu dan warga desa sana mencari jenazah si hantu di perkuburan yang dibuang begitu saja oleh Pak Birhan, setelah menemukan jenazah itu, mereka menguburkan jenazah itu secara islam. Sejak itu di perkuburan dekat kebun jeruk tersebut tidak ada lagi hantu.
(Selesai)
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Endingnya selalu sarat dengan pesan moral. Mantap Pak Su. Ditunggu kisah berikutnya. Lanjuut. Sukses selalu
Makasih Pak, Insyaallah siap lanjut. Sukses selalu untuk Bapak
Syukurlah Suib menepati janjinya. Menarik cerita2 horornya, Opa. Smg segera jadi buku ya. Sukses selalu.
Aamiin. Makasih Bu. Sukses selalu untuk Ibu
Wah, saya pernah ngalami tuh waktu ngidam. Berjam-jam lewat ditunggu. Hilang selera makan. Ngantuk kelamaan nunggu. Pas makanan datang, nggak mau makan lagi. Kesal juga dia ya...hihihi
Hihihi...makasih Bu atas kunjungannya. Sukses selalu untuk Ibu
Ditunggu kisah horor selanjutnya Opa.Salam sehat dan sukses selalu.
Makasih Pakde atas kunjungannya. Insyaallah siap lanjut. Salam sehat dan sukses selalu
Opa bagi jeruknya saja hantu di suruh menjaga kebun ya
Hehehe...makasih Bu atas kunjungannya, sukses selalu untuk Ibu
Siip kisahnya, Opa Sunin. Selalu ada yang tak beres dengan hantu itu. Salam sukses.
Makasih Bu, sukses selalu untuk Ibu
Keren Opa. Semoga selalu sehat dan sukses.
Aamiin...Makasih Bu, semoga selalu sehat dan sukses